Teruntuk kau yang pernah jadi mentari di masa silamku.

Ketahuilah,
Dulu Dalam nafasku pernah mengalir rindu untukmu,
Dalam darahku ada senyawa harap dan cinta kepadamu.
Dan Dulu hal-hal yg demikian begitu kuat mengalir dalam nadiku.
Sebelum dia datang merebut kau dari pelukku,
Menebas pangkal nadi terpenting dalam tubuhku,
Oleh Karena dia kau anggap lebih baik daripadaku.
Sampai lah hati kau lambaikan tangan meninggalkanku.
Kini,,,Percayalah,
Senyawa itu tak pernah kuhapus,
Biarlah aku tetap merindu,  tetap berharap dan tetap mencintaimu.
Bagiku tiada yang perlu aku sesalkan,
Karna cinta ini sangatlah tulus terhadapmu.
Aku sadar, " Seberapa pun Perak diSepuh. Tetap lah tak mungkin kalahkan emas. Sekiranya aku lah si perak itu."
by @ilhamabdii

Related Posts:

  • Suatu saat kawan Suatu hari, entah pagi, siang bahkan malam Kita akan mengingat hari ini kawan. Kita akan memutar kembali setiap rekaman dari jejak yang kita tinggalk… Read More
  • Bersyukurlah Kawan ! Pernahkah kau membenci hujan ? Pikirkanlah Betapa jauh jarak yang dia tempuh dari awan menuju bumi  Hanya untuk sekedar membasahi setiap sudu… Read More
  • Bukan Lagi Urusanku Urusanmu Bukan urusanku, lagi. untuk tahu dengan siapa kau sekarang, dan sedang dibimbing ke arah mana kau sekarang. Bagiku, Hanya. setiap apa yang diluar jan… Read More
  • Kita akan tetap berjuang kawan Percayalah kawan Hidup bukan ttg menyerahkan diri pada keadaan. Tapi ttg bertahan dan berjuang dalam setiap keadaan. bilamana keadaan seolah membuat … Read More
  • Kesini mendekat, lalu dengar aku bicara pernah kau bertanya bagiku kau seperti apa? Kesini mendekatlah, lalu dengar aku bicara. Pandang matamu adalah panah tak berwujud, meski tak tampak m… Read More

1 comment:

  1. ;(( puisinya petjah . bikin baper bgt

    ReplyDelete
:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Klik Emoticon untuk melihat code-nya!
Silahkan gunakan emoticon yang tersedia untuk berkomentar