Pengalaman jelek di tempat Magang

Halo teman-teman ku yang baik hatinya.

Apa kabar kalian semuanya ?
Kali ini saya Ilham (Blogger yg jarang nulis) kembali hadir di tengah-tengah kita untuk melanjutkan aktivitas tulis menulis yang sempat saya telantarkan beberapa waktu. Kalau diingat-ingat kembali kurang lebih sudah setengah tahun lah saya ga pernah nulis lagi di blog ini. Dan saya rasa para pembaca setia blog saya (yg rada berantakan ini) sudah rindu dengan tulisan-tulisan luar biasa dari saya (wuih pede).
Oke untuk intermezonya saya ga mau terlalu panjang karna saya takut nanti kalian semua pada bosan untuk melanjutkan membaca tulisan saya ini. Untuk itu saya akan segera menuliskan apa yang ingin saya tulis saat ini.
                Sebelum lanjut saya mau menginformasikan terlebih dahulu tentang sedikit perubahan yang saya lakukan dalam hal tulis-menulis kali ini. Cuma ada satu hal sebenarnya. Yaitu tentang penggantian kata “Gue” menjadi “Saya”. Alasannya simpel, saya merasa kata “Gue” itu terlalu membangkang bagi saya orang minang nan tulen ini. itulah sebabnya kata “Saya” saya pilih karna lebih terkesan berwibawa dan lebih intelek sedikit daripada kata “Gue “ yang udah terlanjur dipopulerkan oleh para penulis muda pada umumnya. Baik, saya rasa tentang penggantian nama itu tak terlalu jadi masalah. Sekarang tibalah saatnya untuk saya membahas pokok masalahnya.
*Tepuk tangan dong :D
Oke cekidot !
Tentang Magang
Magang adalah kata yang terbentuk dari beberapa huruf yang digabungkan menjadi satu. Magang adalah bukan merupakan istilah yang digunakan dalam dunia masak-memasak. Itu jelas. Jadi perlu saya tegaskan, Magang itu adalah sebuah kegiatan. Bukan Nama makanan.
Secara etimologi magang adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata.
Bagi teman-teman saya yang pernah bersekolah di SMK mungkin sudah pada tahu apa itu Magang. Tapi keteragangan di atas perlu saya ulas sedikit karna memang tidak semua dari kita pernah bersekolah di SMK.
Gimana ? Udah tau kan magang itu apa ?
Bagus kalau begitu.
Saya adalah mahasiswa semester 6 jurusan akuntansi. Itu berarti saya harus melaksanakan magang untuk kedua kalinya setelah dulu waktu SMK saya pernah merasakan getirnya kegiatan magang. Enak, Asem, pahit, hambar, kecut, pedas dan pokoknya macam-macam lah kayak Nino yang selalu ramai rasanya.
Baik. Saya akan bercerita tentang hal-hal yang saya alami ketika hari pertama melaksanakan magang (magang di kuliah bukan magang yg waktu SMK).

Datang terlalu pagi
                Sebagai mahasiswa yang baik dan pastinya sebagai calon sarjana ekonomi yang baik saya berusaha untuk sedapat mungkin tidak melakukan kesalahan. Apalagi pada hari pertama saya magang, saya mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk datang tidak terlambat. Sangat tidak etis bukan ? kalau seandainya dihari pertama saya malah datang terlambat ?
                Nah, berbekal keterangan dari teman-teman yang magang ditempat lain, bahwa “biasanya lembaga pemerintahan atau instansi sudah mulai bekerja mulai pukul delapan pagi.” Saya bergegas untuk datang pukul 07.00 tepat. Alhasil saat sampai di tempat magang, saya dipaksa harus bermenung selama satu jam kurang beberapa menit. Ah, sial saya datang kepagian. Pantas saja petugas kebersihan yang sudah datang sebelum saya tertawa menyaksikan saya hanya merenung kayak ayam di atas parkiran kantor.
Note :
Rajin boleh saja, asal tau aturannya. Jangan sampai rajinmu sendiri yang malah membuatmu jadi ceroboh dan jadi bahan tertawaan. Semua harus pas dan semua harus sesuai takaran. Setidaknya itu adalah kata dosen saya pada suatu ketika.

Lupa bawa Buku pandua magang
Pernah ga kalian kelupaan bawa sesuatu padahal sebelum pergi kalian merasa sudah tidak ada lagi yang ketinggalan ?
Nah itulah yang saya alami saat hari pertama datang ke tempat magang. Karena semangat yang menggebu untuk datang sepagi mungkin saya jadi kelupaan membawa buku panduan magang yang pada akhirnya nanti akan dimintai oleh pamong kita di tempat magang untuk mengetahui prosedur yang harus dilakukan oleh kita selaku mahasiswa magang dan si pamong selaku pembimbing kita di tempat magang.
Note :
Periksalah kelengkapan sebelum akhirnya memutuskan untuk meluncur turun dari rumah. Jangan sampai niat baik untuk jadi orang rajin malah berimbas pada ke-apesan diri sendiri. Ingat, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik (Kata Nabi).

Jengkel bukan main
                Secara naluriah saya adalah tipikal orang yang butuh waktu untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. walhasil sebagai orang baru disebuah kantor, rasa enggan dihari pertama membuat saya bingung mengenai hal apa yang mesti saya kerjakan. Ditambah lagi dengan kantuk yang menyerang diri saya yang malang, membuat mata saya seolah di gelayuti oleh jin-jin penyebab kantuk. Tak pelak keadaan ini membuat saya jadi jengkel dihari pertama saya magang.
Note :
Nikmati saja dulu suasana baru yang kita temui dan rasakan. Jangan paksakan dirimu untuk terlihat aktif demi dicap mahasiswa hebat. Karna tak semua yang kita bayangkan akan sama dengan kenyataan. Contoh : Pada malam hari sebelum magang saya terbayang dengan pekerjaan-pekerjaan di tempat magang. Paling tidak ada komputer yang tersambung ke internet yang bisa saya utak-atik. Tapi kenyataannya dipagi hari seluruh komputer di ruangan kerja tak ada satu pun yang didedikasikan untuk disentuh oleh saya. hahaha.

Jam Istirahat jadi berkurang
Oh ya, saya lupa ngasih tau sesuatu sama kita semua, bahwa magang yang saya laksanakan ini bertepatan dengan bulan ramadhan. Tak pelak persoalan ini juga jadi polemik tersendiri bagi diri saya nan lemah ini. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tapi jujur sebagai seorang manusia biasa (Bukan power renjes) saya sangat membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Nah itulah sebabnya magang yang saya laksanakan kali ini menjadi salah satu faktor penghambat dan faktor pengurang waktu istirahat saya. Alhasil, tidak mustahil jika saya diserang oleh rasa kantuk yang luar biasa ketika berada di kantor (Tempat) Magang. Hufft,, mudah-mudahan ini semua cepat berakhir.
Note : Kalau misalnya kegiatan magang dilaksanakan pada bulan ramadhan, selesai taraweh langsung tidur saja ga usah ngocol kemana-mana lagi. kalau bagi yang tidak magang luamayan bisa tidur setelah shalat subuh. Nah kalau kita yang magang ? jangan coba-coba tidur setelah selesai shalat subuh kalau kalian ga mau jadi bangun kesiangan. Jengkel ? sudah pasti.

Baik, itulah sedikit pengalaman saya ketika menjalankan prosesi magang. Semoga apa yang terjadi pada diri saya selalu menjadi pengalaman berharga dan dapat menjadi pelajaran bagi saya. Mungkin tidak semua magang itu semenyeramkan seperti apa yang saya jelaskan diatas, tapi memang begitulah kenyataan yang saya alami dilapangan.

Note : Yang saya tulis diatas hanya dari salah satu sudut pandang saja (Keapesan/kesialan). Tapi jujur  dari sudut pandang lain juga banyak hal positif  yang saya dapatkan dan alami.

Sekian dulu untuk postingan saya kali ini. semoga apa yang saya tulis dapat menarik untuk dibaca dan dapat menghibur kita semuanya. Saya selalu berharap semoga kedepan saya dapat lebih rajin lagi dalam menulis. Untuk itu saya mohon do’a dan dukungannya agar blog saya ini tak mati suri lagi seperti waktu-waktu silam.
Bagi kalian yang juga memiliki pengalaman seputar pengalaman kurang menyenangkan tentang magang silahkan tulis di kolom komentar.

4 comments:

  1. Jurusan akuntansi? Cukup unik, disaat ini kbnyakan cwek yg niat ke jurusan itu. Keren. Lanjutkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha,,saya nyesel masuk jurusan akuntansi bro ,, tapi mau gimana lagi udah takdir :D

      Delete
  2. saya sih suka jurusan itu.. srruu..
    jd egak sbar pengalaman magang saya nanti. kira2 sama egak y dgn crta d ats :D

    ReplyDelete