Mungkin ini yang mereka bilang "sulitnya Move On"

Hari ini, Sabtu 26 desember 2015. Hari dimana gw untuk terakhir kalinya bangun pagi di tempat ini, mandi pagi terkahir kali di kamar mandi ini, sarapan terakhir kali di tempat ini, dan tentunya tidur terakhir kali di tempat ini.
tulisan ini gw tulis di dalam kamar sempit tempat tinggal gw. Dan esok pagi gw udah ga lagi tinggal disini.
Gw mau pindah rumah guys :(
Berat juga rasanya.
Gw masih ingat peristiwa 6 tahun yang lalu, dimana untuk pertama kalinya gw datang kerumah ini. Ada sedikit rasa canggung, sedih, dan pastinya risih dengan suara knalpot kendaraan bermotor yg lalu lalang di halaman depan rumah ini. Gw juga masih ingat gimana kewalahannya gw memejamkan mata untuk pertama kalinya di kamar rumah ini, brisik. 
Gw juga masih ingat betapa sepi nya gw di rumah ini. Karna memang teman sejawat gw disini terbilang sedikit. Ah galau berat gw waktu itu.
Namun, lambat laun gw akhirnya bisa menerima keadaan dan mulai terbiasa tinggal disini. Setelah gw pikir2 banyak untungnya juga.
Yg pertama, gw ga mesti capek2 lagi pergi jalan keluar untuk naik angkot pergi kesekolah. Karna rumah ini hanya berjarak sekitar 5 meter dari bibir jalan raya. Kalau di bandingin t4 tinggal gw sebelumnya mah jauh bedanya. Gw kudu berjalan sekitar 700 meter kurang lebih.
Yg kedua, gw baru sadar kalau ternyata maksud ortu gw pindah saat itu adalah supaya  para konsumen yg bakal memesan seragam olahraga sama ortu ga perlu susah2 buat menemukan rumah gw. (Bapak gw bikin seragam olahraga sekolah, dan ibu gw ngajar di SD).
Yang ketiga, temen2 gw juga ga kesulitan utk menemukan tempat tinggal gw  kalau mereka ingin main ke tempat gw.
Dan yang ga kalah pentingnya adalah, di kamar rumah inilah tempat awal gw merajut mimpi gw.
Kamar sempit yang bagi gw adalah laboratorium untuk bereksperimen banyak hal. Kamar sempit yang bagai ruangan menyepi bagi gw kala sedang patah arah.
Kamar sempit dimana gw memulai segalanya. 
Dan kamar sempit yang bagai istana tempat gw bertahta dengan berjuta mimpi yang terlukis di dalamnya.
Dan kamar ini adalah tempat gw berfantasi tentang impian2 yang pengen gw capai dalam hidup.

hari ini, 6 tahun sudah semuanya berlalu. Malam ini untuk terakhir kalinyz gw tidur di dalamnya. Malam ini adalah malam terakhir gw merenung dan memutar kembali rekaman kenang2an gw di langit-langitnya. 
Guys, apa kalian tahu gimana beratnya berpisah dengan sesuatu ?
Setidaknya itu yg sedang gw rasain saat ini.
Dan tak tahu mengapa, saat gw menulis ini air mata gw ikut mengalir.
3 hari belakangan gw bawaannya sedih terus guys, setiap pulang dari kuliah gw selalu mandangin rumah ini dari balik jalan. Gw iba hati, gw sedih, gw galau, dan gue bangga dengan rumah sederhana ini.
Meski besok gw udah ga disini lagi, semua kenangan tentang rumah dan kamar ini akan selalu hidup di hati gw.. 
Walau besok rumah ini bakal di robohin sama pemiliknya, (bakal dirubH jadi ruko) setidaknya semua gambar tentang rumah ini telah gw simpen rapat2 disuatu tempat (di laptop gw).

Andai bisa bicara dengan rumah, gw pengen bilang :
Gw sayang sama lu, gw cinta sama lu, dan berat banget rasanya saat harus berpisah sama lu. Makasih ya rumah, lo udah mau jadi tempat buat gw merajut mimpi, udah mau menjadi tempat buat gw menemukan jati diri, dan lu udah ngasih banyak kenangan indah bagi hidup gw. Lu ga bakalan pernah gw lupain. Kemanapun kaki gw bakal melangkah, dan sejauh apapun gw bakal pergi, gw tetap pernah berdiam dan bahagia di dalam lu.
Oh ya, gw udah ninggalin sesuatu di buat lu. Itu gw selipin di dinding retak di sudut bawah ruangan depan. Bukan apa apa sih, cuma benda kecil, tujuannya biar lu ga terlalu sedih saat gw tinggalin. Dan anggap aja sesuatu yg gw tinggalin itu adalah kenang2an buat lu.
Sekali lagi gw mau ngucapin terima kasih ama lu rumah. terima kasih banyak. Mudah2an setelah gw pindah nanti, ada yang bakal ngegantiin ge buat tinggal di dalam lu lagi. Dan walau pun gw udah pergi, jangan pernah lu buang ya kenang2an gw. Rekaman2 hidup gw selama 6 tahun belakangan.
Gw janji, selagi gw ada waktu gw bakalan sering kok lewat sini. Dan gw bakal liatin lo dari seberang jalan :')
Untuk sekedar say hello mungkin, atau buat natap lu beberapa saat.
Bye rumah labuah, gw pamit ya..
See u next time.
:')

Sabtu, 26 Desember 2015.
Kamar rumah labuah, gang jengger.
@ilhamabdii

Teruntuk kau yang kusebut "Permataku"

Aku selalu bermimpi dan bercita-cita untuk dapat berolehmu. Sosok indah yg dengan hanya memandangmu saja aku dapat merasakan separuh kebahagian di atas dunia. Sosok anggun yang bilamana ku tatap kamu, maka mengalirlah embun sejuk dalam jiwaku yang mulai gersang dan mengering. Dan sosok bidadari yang bilamana kusebut namamu maka bergetarlah seluruh hatiku.

Mungkin kau tiada pernah menyadari keberadaanku yg senantiasa menjadikanmu buah bibir dihadapan mereka sejawatku. Yang menjadikanmu oase ditengah kering dan meradang nya duniaku. Dan yg senantiasa bermunajat atas nama cinta yang diturunkan-Nya kepadaku.

Kau Permataku. Meski mungkin aku hanyalah batu biasa di dasar sungai yg sedang keruh.
Kau mawar indahku. Yang meski berduri sangat tajam, tiada pernah berkurang niatku untuk dapat berolehmu.
Kau juga kemustahilan bagiku. Yg bilamana ku inginkan kamu adalah sama halnya dengan merebut hak orang lain.

Permataku. Ini adalah ungkapan kegalauanku semenjak aku menemukan sosok bidadari sepertimu. Ini adalah separuh dari sekian banyak yang ingin aku tumpahkan sebagai wujud pengakuanku kepadamu.
Bagaimana mungkin aku menipu diriku sendiri dengan berpura-pura acuh padahal aku memperhatikanmu dari jauh.? dan bagaimana mungkin aku mendustai diriku sendiri yang senantiasa menyebut-nyebut kamu dalam setiap lamunanku.

Engkau adalah cita-citaku. meski nyatanya kau adalah kemustahilanku.
Kau adalah mimpi terbesarku. Meski untuk dapat bersamamu adalah benar-benar memang mimpi belaka.
Kau adalah apa yang selalu aku tulis, meski sebenarnya aku hanyalah apa yang tidak pernah sudi kau baca.

Selasa, 15-12-2015 (Ilham Abdi)

Seperti Redup Rindukan Terang

Dalam hidup tiada yang pernah ingin merasakan patah hati. Benarkah begitu ?
Tapi bukankah tiada yang dapat menangkal datangnya patah hati ?
Ya Setidaknya itulah yang tengah menimpaku saat ini. Ia datang tanpa bisa dicegah, dan di hadir tanpa pernah bisa ku prediksi sama sekali.
Sama hal nya, dengan aku yg tiada kuasa untuk meramalkan pertemuan itu. Ya pertemuan kita !
Aku menyebutnya pertemuan luar biasa, luar biasa aku bahagia lebih tepatnya.
Sebelum pada akhirnya pertemuan itu berubah jadi malapetaka bagi diriku yang senantiasa gegabah menaruh rasa suka, dan yang terlalu cepat mengatakan aku cinta.
Aku merasa hatiku tiada salah.
Dan Diriku tiada berdaya,
Bukankan mata ini senantiasa lebih suka pada keindahan ?
Itu lah sebabnya tatapanku selalu condong ke arahmu, meski logika berjuang pula memalingkanku dari menatapmu.
Kini, Meski aku tetap tiada dapat memilikimu. Aku hanya ingin engkau tahu.
Bahwa Aku membutuhkanmu
Seperti redup yang rindukan terang
Seperti kering dambakan hujan.

@ilhamabdii 09 Des 2015

Adalah Kejutan Bahagiaku

Kau tahu ? Apa hal paling mengejutkan bagiku ?
Bukanlah suara petir yang menggelegar hingga memekakkan gendang telinga, bukan pula bertemu sosok buas yang senantiasa menerkam mangsa, dan jelas pula bukan kabar akan meledaknya matahari esok hari.

Benar kau ingin tahu ?
Baik akan kuberi tahu.

Aku terkejut hanya oleh kehadiran. Ya kehadiran. Dan itu Kehadiranmu.
Entahlah ada apa dengan diriku. Berbagai macam rasa merangsek masuk dalam jiwaku saat mendapatimu.
Atau barangkali inikah yang mereka sebut-sebut dengan cinta ? Aku merasa takut hingga bergetar berdiriku. Aku merasa takjub hingga melayang anganku jauh. Aku merasa bangga hingga tak sadar membusung dadaku. Dan aku merasa terharu hingga tak salah bila aku menitikkan air mata.

Kehadiranmu ini aku sebut dengan kejutan bahagiaku. Karna apa ? Yaaa karna aku tertawa ketika bahkan tak ada hal lucu sekalipun untuk di tertawakan. Aku terharu ketika bahkan tak ada kisah atau cerita menyedihkan. Dan aku meneteskan air mata ketika benar-benar tak ada hal sedih atau perihal kehilangan yang patut kutangiskan.

Cinta, Terima kasih untuk hadirmu. Ini kejutan paling hebat dalam hidupku.
Dan kasih, terima kasih atas cintamu. Ini Kedamaian paling damai yang pernah aku dapatkan dalam perjalananku.

Ada yang perlu kau tahu.
Aku mungkin tak kuasa menjaminkan kita akan selamanya, akan sampai pada tahap apa, seberapa lama dapat bersama, dan akan berakhir seperti apa pada akhirnya kita. Hanya saja perlu juga kau ketahui, bahwa aku senantiasa berjuang untuk selalu menjagamu, menjaga hatiku dan pastinya menjaga kita.

Hingga pada akhirnya, hanya engkau air penyejuk pelepas dahaga jiwa ketika aku dibuat kelelahan oleh dunia.

"Ilham Abdi, 04.12.2015"

Walau Mimpi Aku Bahagia


Hari ini aku kembali bermimpi tentang dirimu. Rasanya engkau di pangkuanku. Oh apakah ini yang disebut kebahagian ? Seolah hanya hawa sejuk yang mengaliri urat-uratku. Tentram tak terhingga.
Di mimpiku engkau tersenyum di depan ku. Dekat sekali. Sangat dekat. Aku dapat merasakan hembusan nafas itu. Bahkan aku dapat melihat wajahku di matamu.
Entah apa yang harus aku perbuat untuk menampakkan bahagiaku. Sungguh tak terkira gembiraku menatapmu begitu dekat. Saaangaaat dekat.
Namun entah apa sebabnya, engkau perlahan pudar seperti debu.
Terus tersamar makin tersamar dan akhirnya hilang bersama angin.
Aku terbangun, aku menangis, dan aku bahagia :')
@ilhamabdii

Bunga Larangan


Teruntuk kau yang tak ingin kusebut namamu. Aku ingin mengatakan bahwa Aku mencintaimu dengan sangat.
Sungguh rasa itu tumbuh begitu saja dalam hatiku.
Tak dapat aku utarakan disini betapa besarnya rasa yang tengah kutanggung itu.
Sungguhpun mataku boleh berpaling, namun hatiku tidak. Sekalipun aku berpura tak acuh hanya semata tak ingin membuatmu menyadari keberadaanku, lalu mengetahui gerak gerikku.
Aneh memang tingkahku itu. Tapi sengaja aku begitu.
Kau indah, kuakui itu
kau anggun, hatiku yang bilang begitu,
Kau tiada mungkin ku sentuh,
Dan Kan terluka hatinya bila kau ku ingini
Kau bunga larangan ku.

Andai Bisa Memilih



Aku ingin jatuh cinta pada dia yang juga mencintaiku.
Tak seperti saat ini. Dimana hatiku selalu salah dalam memilih sosok untuk dicintainya. Tau kah kau betapa tidak enak memiliki hati yang sepertiku ?
Dia selalu membuatku jatuh kelubang yang sama. Terpuruk dalam cinta yang tiada berbalas. Andai aku bisa memilih, aku tak kan jatuh cinta pada sosok mereka yang pada akhirnya hanya dapat sebatas ku kagumi lalu sakit hati.
Andai aku di beri pilihan, biarlah aku hanya jatuh cinta pada sosok sederhana yang juga mencintaiku sepenuh hatinya. Tapi apa yang bisa kubuat saat semua yang kuharap hanyalah angan-angan hampa ? Aku hanya bisa mengutuk diriku sendiri yang selalu gagal dalam memperjuangkan mereka yang telah membuatku mati rasa.

@ilhamabdii  

Gue rindu langit yang biru


Udah beberapa pekan ini langit tempat gue bernaung selalu abu-abu. Se abu-abu nasib asmara gue belakangan ini.  Sejauh mata memandang yang terlihat hanya uap yang menguap di siang hari. Lah padahal daerah gue bukan daerah pegunungan loh ?  berarti udah jelas itu bukan uap, melainkan adalah asap.
ya, intinya udah beberapa pekan gue ga nemuin cuaca cerah, sama halnya dengan percintaan gue yang belum nemuin titik cerah. Setiap pagi yang terlihat hanya kabut asap yanh mengepul di permukaan bumi bahkan sampai menguap menuju langit.  Siang dan sore hari pun tak ada ubahnya. Masih berselimut asap dimana-mana. Alhasil tak ada lagi mega yang merona di garis pantai, tak ada sunset yang memancar di ufuk barat. Selain tidak menyenangkan bagi warga yang bermukim di kawasan tempat tinggal gue sumatera barat, kabut asap juga udah merenggut kecintaan gue pada photography lanscape. Berkat asap gue jadi berhenti belajar buat menghasilkan foto lanscape yang bagus. Yang ada hanya foto lanscape yang semuanya terkesan ber-abu.
pada malam hari pemandangan yang tercipta akibat kabut asap tak kalah menyeramkan dengan suasana suasana yang ada dalam film horor. Seluas mata memandang, cahaya cahaya seperti membias dan mengembang lalu merambat bersama kabut asap.
Di jalanan pun bila dilihat, lampu-lampu mobil yang berjalan dari kejauhan terkesan jadi menakutkan. Seperti kendaraan drakula yang siap keluar dari kabut dan mendekat menuju mangsa. Hihihi,. Eh emang drakula punya kendaraan ? Punya aja lah ya,,, gue ga pernah neliti itu soalnya.
Setiap hari semenjak asap menyelimuti daerah gue, mobil2 penyuluhan kerap kali melintas dengan ciri khasnya pake mikropon " karna makin meningkatnya kabut asap di daerah kita khususnya kota pariaman, kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mengenakan masker saat keluar dari rumah. kepada yang masih jomblo pun jangan terlalu sering keluyuran dan keluar rumah, kami takut anda makin memperparah kabut asap dengan memenuhi jalan raya :v "

Gue rindu langit yang cerah guys, gue rindu udara yang bersih, dan gue rindu dengan kota gue yang jauh dari kabut asap.
Kepada pemerintah gue mohon untuk supaya turun tangan dan mengerahkan sepenuh daya dan upaya meraka untuk meredakan atau paling tidak mengurangi titik api di Riau sana. Kami mohon pak/buk, agar anda sekalian memikirkan cara agar kami dapat terbebas dari kabut asap, agar kami terbebas dari oksigen yang tercemar, dan agar kota kami kembali cerah seperti sedia kala.
untuk apa masker di tebar bila titik api tak kunjung di padamkan ? Untuk apa melindungi tubuh bila bumi dibiarkan tercemar ?

Gue rindu cuaca cerah, gue rindu udara sehat, dan gue rindu  kota yang bebas kabut asap.
sumpah guys, gue benar-benar rindu dengan semua itu, serindu gue sama pujaan hati yang selalu berakhir di zona find target :v

Ketidak Mungkinan Yang Bikin Gue Cinta

Tulisan ini sengaja gue tulis Cuma sekedar pengen ngeluapin apa yang lagi gue rasain aja. Cuma sekedar ngasih tau lu kalau gue sekarang masih disini, di tempat yang sama dengan status yang sama yaitu pengagum setia lu.
Hmm,, lu apa kabarnya sekarang ? gue denger lu lagi bahagia kan sekarang ?
Syukur deh kalau gitu. Ngedengar lu bahagia dan seneng gue jadi ikutan bahagia dan juga seneng, lebih malahan !
Oh iya, gimana kuliah lo ? lancar kan ?
Gue berharap jawabannya lancar. Jangan sampe kayak gue yang berantakan.
Gue inget satu minggu yang lalu kita pernah ketemu di suatu tempat, tapi gue rasa lu ga sadar kalau gue ada disana. Yaudah gapapa, yang penting gue seneng banget bisa ketemu dan ngeliat lu lagi. ya walau pun boleh dibilang itu bukan ketemu, gue anggap itu ketemu.
Lu makin cantik aja sekarang, gue jadi makin suka dan adem kalau memandang. Tapi sayang ya, gue ga pernah punya nyali buat ngakuin itu semua di depan lu.
Et tunggu tunggu !! gue bukannya ga punya nyali, tapi lebih tepat kalau dibilang ga ada kesempatan buat bilang itu semua sama lu. Ya elah, gue lupa kalau gue bukan kriteria lu. Kalau pun gue ada keberanian buat ngungkapin itu semua sama lu, gue tetap ga bakalan punya kesempatan buat bilang itu semua sama lu. Bener ga ?? Ah biarlah rasa ini gue yang rasain sendiri. Mungkin udah jalannya kali ya, hati gue terpaut sama orang yang bahkan ga pernah ngeh setiap kali gue hampir bertabrakan sama dia kalau udah berjalan di koridor yang sama.
Gue cuma bisa berharap sama tuhan, supaya kelak dia memberikan jalan buat gue atau bahkan buat lo agar kita bisa ketemu, dan bisa bicara panjang lebar. Sehingga gue bisa ngungkapin apa yang udah gue pendam sama lo selama ini.
Memang sebuah ketidak mungkinan, tapi itu semua selalu gue andai-andaikan. Gue percaya, rasa ini tuhan yang ngasih, tuhan yang nunjukin, dan tuhan juga yang bakalan nentuin kemana muaranya. Bener ga ?
Mungkin Gue Cuma perlu sabar, jalani hidup sewajarnya, dan ga minta yang neko-neko.
Dengan kehidupan dan rutinitas gue yang sekarang gue bahagia kok. Gue yakin dan percaya hidup itu bukan melulu soal asmara, pasangan, asmara atau apa lah itu namanya !

Hahhahaha,, gimana kalian bingung ngebacanya ?
Ya Saaaamaaa...... gue juga bingung.
Ga tau nih, tangan gue bandel banget pake acara ngetik-ngetik kata-kata ga jelas di atas. Entah mana pangkal entah mana ujung nya. Tapi jujur hati gue lega sekarang.


 #EdisiMulaiNulisLagi

Kapan Saya Butuh si "R"

“Ayam berkokok di atas genteng
Kalau ga ngerokok ya ga ganteng”

Entah siapa Yang bikin itu pepatah. Yang jelas Saya setuju banget sama kata-katanya. Ga tau kenapa kalau udah ngerokok Saya ngerasa diri Saya ini ternyata ga jelek. Ya meskipun ga ganteng juga sih.. haha
Oke oke, ngebanyol nya udahan ya.
Saya ga mau kalian sangkain saya badut.
Ngomong-ngomong soal rokok nih ya, Saya jadi kepikiran buat nulis. kira2 kapan aja Saya butuh rokok ?
Nah berikut kronologis nya. Kita langsung aja ke tekape :

Selesai Makan
Ga tau kenapa ya,kalau setiap selesai makan. Saya selalu nyari benda yang satu ini. Apalagi kalau selesai makan sama Yang pedas, Saya merasa kalau rokok adalah penawar rasa pedas. Kadang Saya ngerasa posisi rokok jauh lebih penting daripada jus jeruk. Oh rokok kau membuatku mabuk gentanyang.

Lagi Nongkrong.
Nah ini juga adalah salah satu momen dimana Saya sangat butuh dengan Yang namanya rokok. Rasanya rokok jadi bagian penting dari perkumpulan. Ibarat kan Saya nongkrong cuma bertiga, dengan kehadiran rokok Saya (kami) ngerasa jadi berempat. Aneh ya ? Ya memang !

Depan Komputer
Di Suatu malam Yang begitu tenang, Saya sering dengan biadap melototin wajah si kompu. Saya buka deh tu semua situs tempat para ababil kerap mamerin kelabilannya. Asik juga memang, karna Saya bisa dapat hiburan gratis dari tingkah para ababil dengan kelabilannya Yang kadang nekat nge-upload foto genderuwo lagi sunat. Dengan begitu menjelang memejamkan mata Saya bisa dapat hiburan gratis.
Dan serinh banget, Kalau udah begitu hilang sudah kejenuhan Saya dengan status kejombloan Saya Yang udah stadium 4 ini.
Et.. tapi ada tapi nya lagi nih. Kalau di ibaratkan makanan sehat, Saya ngerasa itu semua masih empat. Alias belum masuk ketahap lima sempurna.
Nah dengan kehadiran benda kecil Yang berukuran tidak pernah melebigi jari telunjuk inilah Saya merasa jadi 4 sehat 5 sempoa.
Aneh bukan ? Ya memang aneh !

Lagi Nungguin
Saya tau, Saya sadar, dan Saya yakin kalau sebagian besar dari manusia sangat setuju dengan lirik lagunya zipilia Yang judulnya asiterus . Kira2 begini seingat Saya : "menunggu sesuatu Yang sangat menyebalkan bagiku"
Nah bukan cuma kalian dan bukan cuma zipilia Yang ngerasa kalau "menunggu" itu membosankan. Dengan jujur Saya katakan bahwa Saya juga amat teramat benci dengan Yang namanya menunggu.
Saya masih ingat betapa geramnya Saya nunggu jawaban dari gebetan Yang pernah Saya tembak. Ya walaupun akhirnya Saya pasti di tolak *bukan curhat. Saya juga masih inget betwpa sakitnya hati Saya saat nungguin bintang jatuh agar ngungkapin harapan (biar Saya ga jomblo lagi), tau2 nya saat Saya nungguin langit selalu mendung dan saat Saya lagi ga nungguin langit cerah dan berbintang *nazib Saya men. Dan satu lagi Yang masih Saya inget, saat Saya begitu makan ati disuruh nungguin kumbang tanduk jadi kupu-kupu. Uh sebek men, dan sakitnya tuh disini *nunjuk buah dada.
Nah disaat seperti inilah Saya ngerasa kalau rokok sangat membantu. Dengan kehadiran dia Saya kerap ngerasa kalau kesebelan Saya sama Yang namamya "penantian" sedikit terkikis dengan asapnya Yang sesekali kalau menyembul dari mulut lebih terlihat seperti ukiran keindahan.
Lebbay toh ? Ya kayak jamanku.

Nah itulah sedikit penjelasan dan curhat Saya mengenai saat-saat dimana Saya ngerasa sangat butuh dengan Yang namanya rokok. Sebenarnya masih banyak lagi Yang mau Saya tulis, tapi mengingat jari Saya (Yang halus ini) tak bisa dipaksa buat ngetik banyak2 jadi Saya putusin buat ngetik segitu aja.
Note : merokok itu sebenarnya ga baik. jadi buat para pembaca Saya Yang masih dibawah umur Saya minta kalau bisa jangan pernah mencoba merokok kalau kalian ga mau dapet candunya. Buat para pembaca Saya Yang udah gede tapi ga pernah ngerokok Saya ucapin selamat karna kalian udah ngejalanin cara hidup sehat.
Bagi Yang ngerokok Saya mau tau dong pengalaman kalian dengan rokok dan saat apa aja kalian ngerasa begitu butuh dengan rokok ?!

Sekian dari Saya (blogger Yang jqrang nulis)

Pengalaman jelek di tempat Magang

Halo teman-teman ku yang baik hatinya.

Apa kabar kalian semuanya ?
Kali ini saya Ilham (Blogger yg jarang nulis) kembali hadir di tengah-tengah kita untuk melanjutkan aktivitas tulis menulis yang sempat saya telantarkan beberapa waktu. Kalau diingat-ingat kembali kurang lebih sudah setengah tahun lah saya ga pernah nulis lagi di blog ini. Dan saya rasa para pembaca setia blog saya (yg rada berantakan ini) sudah rindu dengan tulisan-tulisan luar biasa dari saya (wuih pede).
Oke untuk intermezonya saya ga mau terlalu panjang karna saya takut nanti kalian semua pada bosan untuk melanjutkan membaca tulisan saya ini. Untuk itu saya akan segera menuliskan apa yang ingin saya tulis saat ini.
                Sebelum lanjut saya mau menginformasikan terlebih dahulu tentang sedikit perubahan yang saya lakukan dalam hal tulis-menulis kali ini. Cuma ada satu hal sebenarnya. Yaitu tentang penggantian kata “Gue” menjadi “Saya”. Alasannya simpel, saya merasa kata “Gue” itu terlalu membangkang bagi saya orang minang nan tulen ini. itulah sebabnya kata “Saya” saya pilih karna lebih terkesan berwibawa dan lebih intelek sedikit daripada kata “Gue “ yang udah terlanjur dipopulerkan oleh para penulis muda pada umumnya. Baik, saya rasa tentang penggantian nama itu tak terlalu jadi masalah. Sekarang tibalah saatnya untuk saya membahas pokok masalahnya.
*Tepuk tangan dong :D
Oke cekidot !
Tentang Magang
Magang adalah kata yang terbentuk dari beberapa huruf yang digabungkan menjadi satu. Magang adalah bukan merupakan istilah yang digunakan dalam dunia masak-memasak. Itu jelas. Jadi perlu saya tegaskan, Magang itu adalah sebuah kegiatan. Bukan Nama makanan.
Secara etimologi magang adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata.
Bagi teman-teman saya yang pernah bersekolah di SMK mungkin sudah pada tahu apa itu Magang. Tapi keteragangan di atas perlu saya ulas sedikit karna memang tidak semua dari kita pernah bersekolah di SMK.
Gimana ? Udah tau kan magang itu apa ?
Bagus kalau begitu.
Saya adalah mahasiswa semester 6 jurusan akuntansi. Itu berarti saya harus melaksanakan magang untuk kedua kalinya setelah dulu waktu SMK saya pernah merasakan getirnya kegiatan magang. Enak, Asem, pahit, hambar, kecut, pedas dan pokoknya macam-macam lah kayak Nino yang selalu ramai rasanya.
Baik. Saya akan bercerita tentang hal-hal yang saya alami ketika hari pertama melaksanakan magang (magang di kuliah bukan magang yg waktu SMK).

Datang terlalu pagi
                Sebagai mahasiswa yang baik dan pastinya sebagai calon sarjana ekonomi yang baik saya berusaha untuk sedapat mungkin tidak melakukan kesalahan. Apalagi pada hari pertama saya magang, saya mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk datang tidak terlambat. Sangat tidak etis bukan ? kalau seandainya dihari pertama saya malah datang terlambat ?
                Nah, berbekal keterangan dari teman-teman yang magang ditempat lain, bahwa “biasanya lembaga pemerintahan atau instansi sudah mulai bekerja mulai pukul delapan pagi.” Saya bergegas untuk datang pukul 07.00 tepat. Alhasil saat sampai di tempat magang, saya dipaksa harus bermenung selama satu jam kurang beberapa menit. Ah, sial saya datang kepagian. Pantas saja petugas kebersihan yang sudah datang sebelum saya tertawa menyaksikan saya hanya merenung kayak ayam di atas parkiran kantor.
Note :
Rajin boleh saja, asal tau aturannya. Jangan sampai rajinmu sendiri yang malah membuatmu jadi ceroboh dan jadi bahan tertawaan. Semua harus pas dan semua harus sesuai takaran. Setidaknya itu adalah kata dosen saya pada suatu ketika.

Lupa bawa Buku pandua magang
Pernah ga kalian kelupaan bawa sesuatu padahal sebelum pergi kalian merasa sudah tidak ada lagi yang ketinggalan ?
Nah itulah yang saya alami saat hari pertama datang ke tempat magang. Karena semangat yang menggebu untuk datang sepagi mungkin saya jadi kelupaan membawa buku panduan magang yang pada akhirnya nanti akan dimintai oleh pamong kita di tempat magang untuk mengetahui prosedur yang harus dilakukan oleh kita selaku mahasiswa magang dan si pamong selaku pembimbing kita di tempat magang.
Note :
Periksalah kelengkapan sebelum akhirnya memutuskan untuk meluncur turun dari rumah. Jangan sampai niat baik untuk jadi orang rajin malah berimbas pada ke-apesan diri sendiri. Ingat, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik (Kata Nabi).

Jengkel bukan main
                Secara naluriah saya adalah tipikal orang yang butuh waktu untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. walhasil sebagai orang baru disebuah kantor, rasa enggan dihari pertama membuat saya bingung mengenai hal apa yang mesti saya kerjakan. Ditambah lagi dengan kantuk yang menyerang diri saya yang malang, membuat mata saya seolah di gelayuti oleh jin-jin penyebab kantuk. Tak pelak keadaan ini membuat saya jadi jengkel dihari pertama saya magang.
Note :
Nikmati saja dulu suasana baru yang kita temui dan rasakan. Jangan paksakan dirimu untuk terlihat aktif demi dicap mahasiswa hebat. Karna tak semua yang kita bayangkan akan sama dengan kenyataan. Contoh : Pada malam hari sebelum magang saya terbayang dengan pekerjaan-pekerjaan di tempat magang. Paling tidak ada komputer yang tersambung ke internet yang bisa saya utak-atik. Tapi kenyataannya dipagi hari seluruh komputer di ruangan kerja tak ada satu pun yang didedikasikan untuk disentuh oleh saya. hahaha.

Jam Istirahat jadi berkurang
Oh ya, saya lupa ngasih tau sesuatu sama kita semua, bahwa magang yang saya laksanakan ini bertepatan dengan bulan ramadhan. Tak pelak persoalan ini juga jadi polemik tersendiri bagi diri saya nan lemah ini. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tapi jujur sebagai seorang manusia biasa (Bukan power renjes) saya sangat membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Nah itulah sebabnya magang yang saya laksanakan kali ini menjadi salah satu faktor penghambat dan faktor pengurang waktu istirahat saya. Alhasil, tidak mustahil jika saya diserang oleh rasa kantuk yang luar biasa ketika berada di kantor (Tempat) Magang. Hufft,, mudah-mudahan ini semua cepat berakhir.
Note : Kalau misalnya kegiatan magang dilaksanakan pada bulan ramadhan, selesai taraweh langsung tidur saja ga usah ngocol kemana-mana lagi. kalau bagi yang tidak magang luamayan bisa tidur setelah shalat subuh. Nah kalau kita yang magang ? jangan coba-coba tidur setelah selesai shalat subuh kalau kalian ga mau jadi bangun kesiangan. Jengkel ? sudah pasti.

Baik, itulah sedikit pengalaman saya ketika menjalankan prosesi magang. Semoga apa yang terjadi pada diri saya selalu menjadi pengalaman berharga dan dapat menjadi pelajaran bagi saya. Mungkin tidak semua magang itu semenyeramkan seperti apa yang saya jelaskan diatas, tapi memang begitulah kenyataan yang saya alami dilapangan.

Note : Yang saya tulis diatas hanya dari salah satu sudut pandang saja (Keapesan/kesialan). Tapi jujur  dari sudut pandang lain juga banyak hal positif  yang saya dapatkan dan alami.

Sekian dulu untuk postingan saya kali ini. semoga apa yang saya tulis dapat menarik untuk dibaca dan dapat menghibur kita semuanya. Saya selalu berharap semoga kedepan saya dapat lebih rajin lagi dalam menulis. Untuk itu saya mohon do’a dan dukungannya agar blog saya ini tak mati suri lagi seperti waktu-waktu silam.
Bagi kalian yang juga memiliki pengalaman seputar pengalaman kurang menyenangkan tentang magang silahkan tulis di kolom komentar.

Apa kendalamu saat mencoba hal baru ?

Klik disini untuk melihat sumbar gambar

Manusia adalah makhluk sosial, manusia adalah orang, manusia adalah gue, dan manusia butuh uang.
Ya, sebagai makhluk sosial, manusia juga makhluk ekonomi.
Nah, Kalau udah ngomongin tentang ekonomi tentunya kita tertuju sama satu benda yang sangat vital posisinya dalam perekomian.
Apa itu ?
Uang!!!
Iya bener uang !
Benda kecil yang ukurannya tidak pernah melebihi ukuran selembar buku bintang obor dan tidak pernah lebih gede dari piringan hitam ini adalah benda ekonomi yang sangat vital yang gue maksud.
Uang itu penting, gunanya banyak.. kalau pun sebagian pepatah mengatakan segala sesuatu itu bukan Cuma masaalah uang, gue sebagai mahasiswa jurusan ekonomi jelas tidak setuju.
Karna apa ?
ya karna siapa bilang di zaman sekarang  itu segala sesuatunya ga pake uang .?
Mau buang kencing aja pake uang, apalagi kalau mau beli kencing ! fiiuuhh,, uang banget men.
Oh ya, ngomong-ngomong masalah uang nih ya,  tentunya kita semua pasti berfikir tentang cara dapetin uang.
Gimana sih cara dapetin uang ?
Sebenarnya cara dapetin uang itu sangat banyak men,
Mulai dari minta sama orang tua, ngemis di jalanan, bikin warung kecil-kecilan sampai yang paling parah maling jemuran .. iya maling jemuran !
Emang jemuran bisa di uangkan ?
Ya bisa lah, dari sekian jumlah jemuran yang lu maling kan bisa aja tuh ada recehan yang masih terselip di beberapa saku jemuran. Iya kan ?
Oke, lupakan soal jemuran.
Sekarang gue mau bahas yang tentang cari uang dengan buka warung kecil-kecilan.
Iya gue udah ngelakuin yang itu.
Nah, ngomong-ngomong masalah buka warung nih ya, ada beberapa hal yang bikin gue kesulitan dan tidak jarang bikin gue salah tingkah.
Apa aja hal-hal yang gue maksud ?
Bingung gimana cara bikin minuman.
Kalian suka minuman manis ? suka susu ? suka teh ? suka sama gue ? Oke, itu kesukaan yang baik.!
Nah kalau kalian suka yang manis, suka susu, suka teh, dan suka *teeetttt  (yang terakhir ga gue masukin) tentunya kalian tau dong ya, seberapa takaran kemanisan sebuah minuman ?
Lidah kalian tentunya sudah akrab dengan yang namanya manis.
Sekarang gue mau kasih tau rahasia terbesar dalam hidup gue (hidup yg sebenarnya datar-datar saja) ini bahwa gue adalah satu dari beberapa manusia yang ga suka dengan yang namanya minuman manis. Gue juga heran men, apa penyebab lidah gue ini ga bisa akrab sama yg namanyanya minuman manis. Kalau dibaca sejarah sih lidah gue ga mati rasa, sebab emak gue bilang sewaktu kecil gue adalah anak yang paling doyan (red : nagih) sama yang namanya makanan dan minuman manis. Mungkin semua berubah karna negara api mulai menyerang. (haha)
Lantas apa hubungannya sama postingan ini ham ?
Ya jelas adalah,
Sini gue jelasin. Berdasarkan paparan gue diatas dapat disimpulkan bahwa sampai pada hari ini gue belum juga bisa menyukai kembali minuman manis yang kabarnya sangat gue doyani sewaktu kecil. Karna hal tersebut, pantaslah gue (cowok sispack kurus) ini tidak biasa membuatkan sebuah minuman manis untuk para pengunjung warung. Wal hasil pada awal gue buka warung, gue banyak sekali menerima komplain dari para pengunjung kedai gue. Para pengunjung (baiknya kita sebut pembeli saja) berkomentar tentang minuman yang telah gue bikinkan.
Mulai dari bilang kalau minuman yang gue bikin airnya kebanyakan, kopinya kurang hitam, susunya kurang empuk manis sampai dengan gelasnya kurang bundar. Fiiuuhh, emang bener-bener nih para pembeli, bikin gue malu dan terharu aja. Nah, kendati demikian yang sudah terjadi dengan gue, alhamdulillah sifat pantang menyerah yang di benamkan allah dalam diri gue masih tetap belum hilang. Ya gue tetap melanjutkan perintisan warkop kecil-kecilan itu. Dan gue berusaha dan berjuang sekuat batman untuk menghasilkan minuman yang berkualitas.  Walau pun tidak berhasil dalam waktu yang singkat, setidaknya waktu bisa menjawab semua perihal kesulitan yang telah menimpa gue (yang jomblo ini) dan pada akhirnya minuman-minuman yang gue bikin tidak salah takar lagi. Mungkin inilah yang di sebut keajaiban dari fakto kebiasaan.
Gue ga bisa masak
:Permasalahan yang kedua yang gue hadapi dalam usaha merintis warung kecil-kecilan ini adalah “Gue ga bisa masak”. Sekali lagi gue tekankan “gue ga bisa masaaaak !”
Teman 1 : “Masak sih lo ga bisa masak ham ? ah payah ! gimana mau jadi bapak rumah tangga yang baik kalau lo ga bisa masak kayak gini ?”
Teman 2 : “Masak mie kan bisa?”
Oke, tenang teman-teman, duduk baik-baik.
Gue akan jelasin.
Untuk Teman 1 : “Sebagai cowok yang baik (muji diri sendiri) dengan jujur gue katakan bahwa memasak bukanlah termasuk keahlian gue. Terakhir gue coba-coba masak gue Cuma berani masak air dan hasilnya pun air yang gue masak kering sendiri di dalam panci *gue masak dengan durasi yang berlebihan.
Untuk teman 2 : “emang sih gue bisa masak mie, munafik sekali kalau misalnya gue ngaku ga pernah masak mie. Tapi yang perlu gue tegasin disini adalah mie yang sering gue bikin ga layak di sebut memasak, karna mie yang sering gue bikin hanya dengan metode tuang ke dalam mangkuk dan rendam dengan air panas *tidak ada kata-kata tungu sampai mendidih yang gue terapin saat masak mie. Setelah mie terlihat lunak masukan bumbu dan kemudian silahkan masukan ke perut. Itu bukan masak men, ! itu merendam !
Nah, sahabat gue yang bersih hatinya, ini adalah permasalahan yang gue alami ketika awal-awal buka warung kecil-kecilan. Memasak adalah kerjaan yang terlihat mudah dan kerap kali gue sepele kan dengan anggapan “ah masak mie apa susahnya sih”.Tetapi Benar adanya tentang apa yang orang bilang bahwasannya Tindakan meyepele kan suatu hal emang ga baik, itu terbukti saat gue pertama bikinin mie untuk para pengunjung warung gue.
Begini ceritanya :
Pengunjung warung meminta dibuatkan mie rebus pake telur dan gue dengan gagah beraninya meluncur kedapur dengan beranggapan gue bisa bikin mie yang enak. Nah, tanpa pikir panjang gue nyalain kompor, trus gue gorengin bawang, gue gorengin segala bentuk rempah (gue beranggapan bahwa dengan menambahkan rempah rasa mie akan bertambah nikmat). Setelah semua rempah berhasil gue goreng gue tuangkan air kedalam wajan dan menunggu sampai airnya mendidih. Gue sengaja menggunakan sedikit air karna dengan begitu bumbu mie akan lebih terasa (*pikir gue dalam hati). Setelah air dalam panci mendidih gue masukin mie terlebih dahulu dan menunggu beberapa menit. Sekarang mie sudah terlihat lembek dan gue yakin inilah saatnya gue masukin telur kedalam wajan, Namun yang terjadi bukanlah gue memasukan telur kedalam mie,  melainkan mencampurkan telur kepada mie (dan jadilah mie bergelimang telur bukan mie ditambah telur). Hufft, lega akhirnya mie bikinan koki ilham selesai juga (pasang mimik sombong).
Sekarang mie udah selesai gue masak, itu tandanya gue Cuma tinggal menyalin ke dalam mangkuk dan memberikan mie itu ke pembeli.
Pembeli menyantap mie bikinan gue...................................................... 10 menit kemudian.
“Bang, lho lagi ngidam ya ?”
“engga kok, gue Cuma lagi jomblo aja, kenapa ?”
“yakin lah sumfah, ini mie pertama dan teraneh yang pernah gue makan. Asin bener men -_-“
“masak sih ? tapi kok mie nya tetap lho habisin ?”
“ya jelas gue habisin lah, daripada mubajir dan perut gue keroncongan trus gue mati kelaparan ?”
FhhiiiiuuuuhHhh... ada petir yang menyambar ke otak gue, satu lagi protes dari pembeli. Itu berarti gue masih perlu banyak belajar men. Pepatah bilang, kegagalan adalah sukses yang tertunda, dan gue berfikir kalau gue ga gagal kok Cuma gue belum sukses aja. Semenjak kejadian malam itu gue akhirnya rajin browsing di internet “bagaimana sih cara bikin mie yang ga asin”. Dan disini waktu masih berperan vital, waktu masih berjasa besar mengajarkan gue bahwasannya “hanya dengan keterbiasaan lah semuanya itu akan sesuai takarannya”.
Lupa harga
Di warung begitu banyak barang daganngan yang di jejerkan di perdindingan. Mulai dari sabun mandi, sabun makan, sampai dengan sampo kambing. Tak lupa pula di meja-meja gue jejerkan beberapa makanan ringan seperti permen, kacang-kacangan, dan batu akik (yg terakhir bukan makanan ringan).
Dengan banyaknya ragam barang dagangan seperti itu tak jarang membuat gue jadi lupa detail harga tiap-tiap barang yang ada di warung gue sendiri. Ya begitu lah manusia, sering khilaf dan juga lupa.
Tapi lagi-lagi gue tekankan bahwa faktor keterbiasaanlah yang kembali menolong gue yang be-keterbatasan mengingat banyak hal secara detail ini.
Was-was besok bakal bangun kesiangan
Sebagai seorang calon sarjana yang baik gue selalu berusaha membiasakan hal-hal yang baik pada diri gue sedini mungkin. tapi apa hendak dikata, sebagai manusia biasa gue hanya bisa berkeinginan kepada hal-hal yang baik, sementara mengenai apa fakta yang akan terjadi itu adalah di luar kuasa gue (selaku mahasiswa komunitas tuna asmara).
Buka warung kopi itu artinya gue harus rela mengorbankan jam tidur gue. emang sih setelah gue masuk kuliaj keharusan untuk bangun pagi sudah tidak ada lagi, tapi secara jujur gue katakan gue sangatlah membenci yang namanya bangun kesiangan . karna apa ? karna gue pribadi merasakan sesuatu yang teramat tidak ingin gue rasakan saat bangun. Apa itu ?
  • rasa iba hati
“mau jadi apa gue kalau bangun kesiangan terus”,
  • kalau bangun kesiangan gue merasa separuh waktu gue udah gue buang secara mubazir sementara agama gue mengajarkan tentang sangat tidak baiknya membuang waktu. “Wal ashr”
  • gue merasakan malu pada sekitar, kalau-kalau sekitar gue tau gue adalah orang yang selalu bangun kesiangan. Mereka pasti berfikir kalau gue ini adalah orang pemalas.
Nah, terlepas dari semua rasa yang gue rasain saat bangun kesiangan itu, gue tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Karna apa ? karna hidup adalah pilihan, dan apa yang gue jalani sekarang adalah murni pilihan gue. Gue milih buka warung berarti gue juga harus rela bangun kesiangan terus (kesiangan karna harus begadang semalaman).


Oke, itulah beberapa kendala yang gue temui saat gue mencoba peruntungan dengan membuka warung kecil-kecilan. Doa-in ya agar gue sukses dengan kehidupan gue yang malang ini. Doa-in agar gue cepat wisuda dan bisa dapat kerjaan yang bagus setelah wisuda atau doa-in gue supaya jadi sarjana yang berguna setelah lulus (membukakan lapangan pekerjaan untuk orang2 misalnya.. hehe).
Pelajaran yang dapat gue petik dari kejadian-kejadian di atas adalah :
Sebagai manusia (apalagi udah mahasiswa) gue harus segala bisa dalam mengerjakan sesuatunya, tak terkecuali mengerjakan hal-hal kecil yang oleh sebagian orang di anggap remeh.
Gue bisa belajar dari faktor keterbiasaan. Dan gue berkesimpulan bahwa “gue belum bisa atau masih gugup karna memang gue belum terbiasa”.
Gue bisa belajar bahwa hidup ini ga akan pernah bisa kita tebak. Gue ga akan pernah tau bakal jadi apa gue di masa depan. Ya walau pun gue punya cita-cita besar, tetaplah tuhan yang akan jadi penentu pada akhirnya nanti. Gue sebagi manusia hanya bisa berusaha dan berjuang sekuat tenaga. Dan yang paling penting gue Cuma harus memerankan peran gue dengan sebaik-baiknya sesuai peran apa yang telah di amanhkan tuhan kepada gue dalam skenarionya.
Bagi kalian yang juga pernah memiliki pengalaman menyepelehkan hal kecil yang rupanya sangat berarti besar silahkan tulis di komen box.



Terima kasih.

5 Penyebab GUE GALAU

Sumber gambar


Definisi "galau" menurut versi gue yg notabene bukan seorang ahli, adalah galau merupakan sebuah keadaan dimana sang penderita (penyakit galau) merasa berada di titik terendah di dalam kehidupannya, yang di tandai dengan berkecamuknya berbagai macam hal2 dan prasangka2 negatif dalam hati juga pikirannya, di tambah lagi dengan wujud yang tidak menceriakan yang terpancar dari wajah si penderita kegalauan.

Bicara soal galau, gue adalah salah satu yang juga sering  terjangkit jenis virus yang satu ini. sumpah, galau itu benar2 ga enak !
galau ini bisa terjadi dikarenakan oleh beberapa hal, dan berikut adalah penyebab galau yang gue tahu dan rasain sendiri :


Ga punya pacar

Pertama dan paling utama sekali marilah kita mengheningkan cipta sejenak untuk gue yang sampai dengan detik ini belum bisa dapetin pujaan hati. *mengheningkan cipta mulai.
Ya, ga punya pacar adalah faktor paling pertama yang menyebabkan gue galau.
Sebagai contoh, misalnya Hari ini adalah hari sabtu, hari dimana semua kaum berpasangan sangat bergembira menyambutnya dan sabtu adalah hari yang berada dalam urutan ke-6 dalam satu minggu. Sabtu malam adalah malam minggu, malam dimana gue di paksa harus meluk guling atau paling tidak ngacak-ngacakin laptop (berharap ada cewek yg nyelip di laptop gue). Mau bunuh diri gue belum wisuda, mau minum baigon gue ga suka pahit, dan terpaksa lah gue menahan diri dalam ketiadaan seorang kekasih seperti saat ini. menyedihkan bukan ? menyedihkan memang !


Diputusin Pacar

Nah, gue mau kasih tau kalau beberapa waktu yang lalu gue sempat gantung stastus kejombloan. iya bener, gue sempat pensiun dari status jomblo men ! *dahsyat.
gue pernah punya pacar kok ! *Hore (tepuk tangan)
lho bisa bayangin kan, betapa sumringahnya wajah gue yang notabene memiliki durasi kejombloan yang relatif lama tapi tiba-tiba dapat pacar . iya gue senengnya minta ampun men !
tapi itu cuma bertahan sesaat, sampai pada akhirnya gue di putusin dengan cara yang tidak berpri-keputusan.
lantas apa yang terjadi setelah itu ?
*tepuk tangan* bener gue GALAU !


Ga punya Gebetan

Ga punya pacar itu lumayan, tapi ga punya gebetan lebih menggeneskan. Ya, ini adalah faktor ketiga yang menjadi penyebab gue galau. Saat para teman, sahabat, handai taulan, dan pemuda-pemudi di selingkungan tempat tinggal gue sudah pada berpasangan gue masih tetap begini-begini aja. Jangankan buat dapat pacar, gebetan aja gue ga punya. jadi wajar kalau di wajah gue kadang terpancar aura kegalauan yang begitu maha dahsyat.
menyedihkan bukan ?
menyedihkan memang !


Dosen yang tak berprikedosenan

Hai pembaca *melambaikan tangan.

Disini ada yang mahasiswa/i ?

kalau ada tentunya kalian tau dong ya apa yang gue maksud tentang dosen yang tidak berpri-kedosenan ?

Oke kalau kalian tau lantas sakitnya itu seperti apa  kala hal ini terjadi sama kalian ?
Nah, Gue pribadi merasakan sakitnya tuh disini men (nunjuk hati). 
Begini ceritanya,
beberapa waktu yang lalu (menjelang UAS) gue  di bikin geger oleh penampakan kertas absen yang di berikan oleh dosen X sama gue. bagaimana tidak men, saat gue baru saja membuka lembaran kertas absen gue menyaksikan pemandangan yang sangat tidak enak di pandang mata. Masa absen gue selama 1 semester (6 bulan) cuma satu. selebihnya kosong -_-. Padahal kalau gue inget-inget lagi, gue absen baru 3 kali, dan itu masih bersisa 1 lagi jatah absen gue. Setelah gue tanya ke temen, ternyata so Dosen X sekali masuk langsung ambil absen 3 Kali. itu makanya waktu gue ga masuk selama 3 hari absen gue jadi berlipat ganda.
menyedihkan bukan ?
menyedihkan memang !


Dompet Kosong

Bicara tentang dompet apa yang terbayang oleh kalian ?
SIM ? KTP ? STNK ? FOTO MANTAN ?
bukan, ! bukan itu yang gue maksudkan.
Oke mari kita bedah.
bicara tentang dompet, tentu kita terbayang tentang isi di dalam dompet. 
Iya, bener isi nya uang. Walaupun sebagian nenek-nenek nyimpen uang di tali BH gue tetep maknain dompet sebagai tempat menyimpan uang.
Apa yang terjadi saat di dompet tidak sepeserpun uang yang terlihat ?
DOMPET TERLIHAT SEPERTI KOPIAH ?
iya, saat dompet tidak berisi sebagian JONES mengalih fungsikan dompet jadi berbagai macam alat bantu, ssperti pengganjel kaki meja, penambah ukuran bokong, sampai dengan Asbak rokok.
Nah, Saat keadaan dompet yang tengah tidak bersahabat berbanding terbalik dengan melimpahnya ajakan oleh teman, saudara, kolega dan istri muda meraja lela apa yang terjadi ?
Benar, GALAU !
teman ngajakin nongkrong kita lagi ga ada duit,
saudara ngajakin ke mall kita ga punya duit,
kolega ngajakin berdonasi ke salah satu perusahaan tapi ga punya duit
istri muda minta di beliin BH original buatan jepang kita ga punya duit ! (berlaku buat yg udah punya istri muda :D )
menyedihkan bukan ?
menyedihkan memang !


Oke, itu lah beberapa penyebab kegalauan yang gue  tahu dan gue alami sendiri. buat kalian yang memiliki hal-hal lain yang menyebabkan kalian galau silahkan tulis di komen box ya.



gue @ilhamabdi93, terima kasih


Alasan yang gue Pake Saat Mutusin Pacar

sumber gambar


Nyari Pacar itu hal sulit, apa lagi buat gue yang bertampang ganteng pas-pas-an ini.
Tapi se- ganteng-ganteng pas-pas-an nya tampang gue, tetep dong gue boleh suka sama lawan jenis. Iya kan, iya dong, iya laaah
Oke, ngomong-ngomong soal dapetin pacar nih ya, gue kebayang sama beberapa kesulitan buat ngedapetin  hati si gebetan, dan itu terjadi waktu gue masih SMK. Susah nya itu seperti ngeringin air laut pake sedotan ale-ale .
hmmm,,, tapi walaupun susah nih ya, gue tetep kok pernah dapetin pacar, ya lumayan lah buat tambahan cerita di sejarah perjalanan hidup gue.
tapi itu semua hanya bertahan sesaat. sampai pada akhirnya gue pun harus putus sama si dia.
Iya, sakitnya tuh disini, gue sempat Ingin bunuh diri ayam saat gue putus sama pacar gue, dan sumfah waktu itu gue ngerasain sesuatu yang belum pernah gue rasa bakal sedahsyat itu, gue JOMBLO men  -_-
Tapi di balik keputus-asaan itu gue mencoba untuk tidak bunuh diri  tetap sabar, dan gue ga boleh patah semangat, Cuma gara-gara ga ada lagi yang ngegantiin posisi pacar yang sebelumnya udah mutusin gue dengan kejinya . *Tisu oh tisu.
Dan ... ternyataa....benar kata pepatah, orang sabar itu di sayang tuhan.
Ini terbukti saat gue pulang sekolah pada suatu hari, di saat gue lagi jalan di koridor sambil ngupil sekolah gue di samperin sama teman gue yang sebenarnya beda kelas sama gue, dia bilang si Sizuka kirim salam ama lho bro.
Yeesss,, yess..
Akhirnya ada juga orang yang mau sama gue yang ganteng pas-pas-an ini.
Dan benar, waktu gue ajak tu cewek ketemuan dia ngaku kalau dia udah lama mendam rasa suka sama gue, kalau ga salah semenjak dia belum sempat punya tetek nginjek kelas 2 SMK.
Bener, dia suka sama gue sejak kelas 1 SMK, sedang waktu gue ketemu ini uda akhir kelas 3.
Akhir cerita kami jadian, dan menjalankan roda Percintaan sebagaimana para remaja ababil lakukan saat pacaran.
Tapi na-as, saat gue udah lulus dari SMK gue merasakan perasaan jenuh yang teramat jenuh. Sumfah, gue bosan pacaran, walau sebagian ababil mengatakan pacaran itu sangat menyenangkan (bagi gue biasa aja). Di tambah lagi waktu gue masuk kuliah, gue ngerasa pacaran ini udah mulai kuno bagi guee pribadi, dan akhir cerita gue nyari cara buat mutusin tuh cewek.
Tapi ampun, gue kira mutusin cewek itu gampang men, dan gue kira  ga bakal ada satu kesulitan pun yang bakal ngehalangin niat gue buat mengakhiri hubungan gue sama dia.
Gue kira nembak cewek itu sulit, tapi  ternyata mengakhiri hubungan itu jauh lebih sulit. Gue udah coba untuk mutusin dia berkali-kali tapi tetap gagal maning, gue sampai ga bisa napas waktu gue nancepin telunjuk kanan dan kiri ke hidung gue sendiri (ya jelas)
Tapi tenang, gue adalah tipikal Badak bercula satu manusia yang ga gampang menyerah begitu aja sama keadaan. Gue bakal nyari cara buat bisa lepas dari jerat asmara yang menyesatkan ini.
“Kalau dengan bicara jujur ga bisa bikin gue lepas dari ni anak, oke gue bakal cari alasan supaya bisa.” Kata gue dalam hati.
Nah, ngomong-ngomong mengenai alasan yang gue pake buat mutusin cewek gue pada saat itu bakal gue paparkan dibawah ini :


Gue beralasan pengen fokus kuliah.
Sore itu gue dan Sizuka jalan ke tempat kami biasa mejeng, dan suasana tempat itu masih sama seperti biasanya. Saat gue mendaratkan odong-odong tempur gue di tempat biasa itu masih terlihat rutinitas alam yang berlangsung di sana seperti, Jemuran warga masih terlihat berayun-ayun seirama dengan gerakan kepala kerbau yang ikut celingak-celinguk, dan tidak lupa jejeran pedagan kaki lima  yang masih terlihat begitu semangat menjajakan kaset bajakan.
“Siz, aku mau ngomong sesuatu sama kamu boleh ga ?”
“boleh kok beb, lo mau ngomong apa ? atau jangan-jangan kamu mau minjem duit lagi buat ke warnet?”
“bukan, aku mau bilang, kita putus aja yaa, masalah nya makin hari hubungan kita ini aku rasa makin ga bermanfaat”
“loh, kok kamu ngomong gitu sih beb, emang aku kurang apa selama ini ? “ Sizuka menangis dan menghabiskan stock tisu pedagang kaki lima yang mangkal di tempat itu.
“kamu ga ada kurangnya kok, malah aku rasa kamu itu cewek paling komplit yang pernah aku punya”. Gue nyoba nenangin Sizuka biar air matanya ga terus mengalir membanjiri tempat para pedagang kaki lima mengadu nasib.
“pokoknya aku ga mu,, huaaaaaaaaaaa” tangis Sizuka makin bejadi-jadi membuat semua yang berada di tempat itu memperhatikan kami. Tak ketinggalan jejeran jemuran ikut terdian dan kerbau berhenti makan saat mendengar teriakan Sizuka yang mengalahkan teriakan serigala itu.
“yaudah, yaudah, kita ga jadi putus, kita tetap lanjut, sekarang kamu diam ya, malu sama kerbau dan jemuran tuh pada ngeliatin”. Kara gue sembari mengusap air mata si Sizuka dan mencoba nenangin dia. Udah kaya adegan2 di telenovela.
Akhir cerita, gue dan Sizuka ga jadi putus, dan gue merasa alasan gue yang pertama gagal total.
Fiuuhhh,, angker juga ya kalau berurusan sama cewek yang cengengnya kelewatan, sumpah gue kelabakan waktu air matanya turun se ember ngalahin air terjun lembah anai.


Kita udah ga satu hati lagi dan aku jenuh
Suatu malam Sizuka nelpon gue, saat gue lagi sibuk ngetikin naskah skripsi buat adik sepupu gue yang mau ujian kompre di paud tempat dia bersekolah.
Seperti biasa, Sizuka nelpon gue dan nanya-nanya hal-hal yang tiap hari nya rada-rada sama.
Iya, sedari gue baru jadian sampe udah setahunan pacaran yang di tanya pas telfon-telfonan pasti ga jauh-jauh dari tema kemaren.
Kamu lagi ngapain ? udah makan belum ? oh iya upil nya udah ga sulit lagi kan di bersihin ? kuliah kamu gimana ? udah ga berantem lagi kan sama anak paud sebelah rumah ? oh ya, gimana keadaan kucing kamu ? dia masih mencret ? dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang meseti harus gue jawab saat telfonan.
Sempat suatu waktu, kala gue lagi suntuk berat dan lagi frustasi sama sesuatu yang harus secepatnya gue selesaikan, dia nanya-nanya hal yang ga penting sama sekali sama gue. Kalian tentu bisa nebak dong ya gimana reaksi gue ?
Iya bener, gue marah besar, sampai-sampai tanpa sadar gue pernah ngeluarin kata-kata kasar ke si Sizuka ini.
“Beb, kamu udah makan belum, kalau belum makan dulu sana,  kerjaanya di terusin nanti aja”. Kata Sizuka di seberang sana (di telfon)
“iya Siz, tanggung nih, bentar lagi juga siap” balas gue sambil masih tetap ngelanjutin ngaduk-ngaduk adonan ngutak-ngatik microsoft word.
Karna gue paling ga suka kalau lagi fokus di ganggu-ganggu, gue memilih buat naruh tu henpon di bawah bantal sambil terus ngelanjutin kerjaan gue. Sampai akhirnya semua kerjaan gue beres baru gue ngambil lagi tu henpon.
“Siz, kerjaan aku udah selesai, kamu udah tidur belum nih?” tanya gue ke Sizuka karna memang saat gue ngambil balik henpon gue di bawah bantal bunyi di seberang sana sudah hening.
“hmm,, eh.. iya beb, sorry aku ketiduran, gara-gara nungguin kamu juga nih beb.” Jawab Sizuka yang bicara nya terddengar bunyi suara nenek-nenek yang baru bangun.
“Siz, kamu ngerasa ga kalau akhir-akhir ini kita udah ga cocok lagi, kita udah banyak berantem daripada akurnya ?”
“iya kamu udah mulai beda beb, kamu udah ga kayak dulu lagi., ada apa sih ?” jawab Sizuka menirukan rengekan anak ingus.
“Yess,, akhirnya Sizuka peka juga sama tanda-tanda yang udah gue kasih, mudah-mudahan dengan begini dia mau putus” teriakan gue dalam hati.
“beb, kok diam ? kamu ga jawab sih pertanyaan aku ?” Sizuka kembali merengek seperti tapir lagi PMS.
“Siz,, sebenarnya,,, aku,, ingin kita putus,. Kamu ngerasa ga sih akhir-akhir ini aku kasih tanda-tanda kalau kita udah ga cocok lagi ? aku jenuh Siz” suara gue mulai pelan di titik ini.
“hhhhuuu,,,hhhuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaa.... kamu jahat, jangan putusin aku beb, aku mohon, aku ga bisa hidup tanpa kamu.” Tiba-tiba Sizuka kejang  dan speaker hape gue mendadak meletus.
Ke-esokan hari nya Sizuka ngajak gue ketemu lagi, dan gue melihat pemandangan yang tidak enak di pandang mata men, kalian tau apa yang terjadi ?
Mata Sizuka bengkak sebesar kepalanya men !
Akhir cerita gue lagi-lagi ga jadi putus sama si Sizuka.
Hari berlalu, musim berganti, presiden berganti dan bbm pun akhirnya turun. Tapi gue masih tetap aja terbelenggu oleh kisah percintaan yang sebenar nya lebih cenderung ingin gue akhiri secepatnya ini. Sampai pada suatu hari gue nemu ide brilian dan gue rasa si Sizuka bakal nerima alasan gue yang terakhir ini.
Apa itu ?
Ini dia !


Gue beralasan panjang lebar mengenai posisi gue dalam keluarga.
Dari sekian banyak cara yang gue coba, cara terakhir inilah yang paling ampuh dan terbukti bisa ngelapasin gue dari plot asmara yang terkesan monoton dari awal.
Dan ini ulasannya.
Hari iitu cuaca cerah, dan hari hari adalah hari kamis,, iya hari kamis.
Perlu kita ketahui bersama bapak-bapak dan ibuk-ibuk, hari kamis konon adalah hari keberuntungan gue, gue ga tau entah kenapa segala planing jangka panjang gue selalu di mulai dari hari kamis. Ya walau pun di tela-ah lagi gue sebenarnya lahir pada hari minggu pagi di bulan juni 1993 (ah apa ini ?)
Oke, intinya hari itu adalah hari kamis, gue dan Sizuka kembali kehabitat masing-masing nge-date di tempat biasa. Dan seperti hari-hari sebelumnya suasana masih seperti biasa.
Gue dan Sizuka bercerita-cerita ria pada hari itu, walaupun dalam hati gue jenuh nya minta ampun akibat tema percerita-an kami ga berubah-ubah, gue tetap maksain buat tetap terlihat betah di samping Sizuka. Sampai pada akhirnya gue kembali ngucapin kata putus (yang di iringi backing track lagu doraemon).
Dan kalian tau apa yang terjadi ?
Gue tetap ga bisa putus sebab dia masih ga mau *gue nangis darah.
Tapi bukan gue namanya kalau terlalu cepat menyerah.
Gue tarik nafas dalam dalam (sedalam samudera) dan akhirnya gue ngomong baik-baik sama si Sizuka.
Gue bilang ke dia begini :
Siz, aku harap kamu bisa mengerti sama keadaan aku dan keadaan hubungan kita. Hubungan ini terlalu hambar buat di terusin Siz. Oke aku akui aku salah karna udah nembak kamu dan ngajak kamu jadian pada hari itu. Tapi bener Siz, aku ga nyangka kalau hubungan kita ini malah jadi penghalang buat aku meniti karir dan melanjuti pendidikan.
*Sampai disini Sizuka terlihat masih nahan air matanya dan berusaha tetap tenang karna pada waktu itu gue ngomong begitu serius dan tak seserius biasanya.
Di saat Sizuka menahan air matanya, saat tu pula dia terlihat begitu lemah dan terlihat sudah tidak kuat lagi untuk menahan tangis nya.
Dan benar.... huaaaaaaa.. *Sizuka nangis.
Tapi tangisannya kali ini tak sekeras biasanya (dalam hati gue mikir mungkin dia udah mulai lelah mempertahankan gue).
Sizuka bilang begini :
Beb, sebenarnya jujur ya, aku udah terlanjur cinta mati sama kamu, dan aku ga bisa bayangin apa jadi nya aku kalau tanpa kamu. Gimana dengan aku yang udah terbiasa dengan kehadiran kamu bisa kuat menjalani hari ini dengan tidak lagi bersama kamu. Bagaimana dengan kenang-kenangan kita yang udah terekam jelas di pikiran aku. Kamu jahat beb.
Dan gue jawab begini :
Siz, tentang bagaimana kamu setelah tiada aku ga usah kamu risaukan, toh kita masih bisa ketemu kan , kita masih bisa berteman kan ? pula aku benar-benar tidak bisa lagi melanjutkan hubungan ini Siz,.
Kamu tau kan aku ini anak lelaki satu-satunya dan yang paling sulung, dan aku memiliki tanggung jawab yang besar dalam silsilah keluarga ku nanti.
Aku akan, menjadi mamak bagi para kemenakan aku, aku bakal jadi tulang punggung nantinya saat bapak aku udh ga kuat lagi buat cari nafkah dan aku pernah bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ku ke jenjang pendidikan yang paling tinggi Siz, dan aku rasa kamu ga bakal kuat untuk nungguin aku.
Aku berharap kamu bisa ngerti Siz, kamu harus kuat, mengenai kenangan kita biar lah itu tetap menjadi kenangan, lagi pula aku kan pernah biilang ke kamu kalau “segala sesuatu nya itu bisa lancar saat semua nya udah terbiasa”. Kamu ingatkan ?
Jadi aku minta kamu jangan terlalu merisaukan kenangan dan harapan kita.
Kalau kita jodoh bakal ketemu lagi kok.
ADA YANG NANGIS SAMPE DISINI ? ATAU ADA YANG KEBAWA SUASANA ?
Wajar, karna gue pribadi merasakan perasaan yang luluh lantah pada saat hari itu. Tapi alhamdulillah sejak saat itu Sizuka udah mau dan tegar ngelepasin gue yang Ganteng Pas-pas-an ini.
Dan kami pun bisa kembali ke kehidupan masing-masing seperti mana sebelum kami jadian.

Nah, itu lah beberapa cara yang pernah gue terapkan saat gue berada di zona sulit (mutusin pacar).
Buat lho mantan gue, kalau misalnya ngebaca postingan ini gue harap lho maklum ya, karna sekarang gue lagi belajar buat nulis. Maafin gue kalau misalnya pada saat lho baca postingan ini puing-puing kenangan kita ke-review kembali.
Gue ga maksud kok buat nostalgia dan memunculkan kembali kenangan-kenangan itu. Gue nulis beginian Cuma dengan tujuan agar blog gue ini ga terlantar begitu aja. Sayang kan gue udah capek-capek bikin blog trus  yang nge-isi blog ini bukan tulisan tapi roh-roh tulisan yang belum sempat gue lahirkan.
Buat para pembaca gue, terima kasih ya, karna kalian sampe hari ini masih bersedia membaca tulisan gue ini. yang  kalau di pikir-pikit lagi ini tulisan lebih condong ke arah curhat ga jelas  dari gue :D
Nah bagi kalian yang juga punya pengalaman dalam hal kesulitan mutusin pacar kalian bisa tuliskan beberapa alasan yang kalian pake buat ngeyakinin pasangan kalian kalo kalu sedang ingin PUTUS.
tulis di komentar ya kalau ada.

Gue @Ilhamabdi93 terima kasih !