Dinamika cinta "they are mahasiswa"


Klik untuk melihat sumber gambar

Adam dan rizal adalah teman karib, bahkan saking karibnya, kemana-mana mereka selalu berdua dan selalu melakukan hal yang sama secara berjamaah, tak terkecuali dalam urusan ngupil.
Dua mahasiswa ini adalah mahasiswa semester 5 jurusan akuntansi di sebuah sekolah tinggi ekonomi di daerahnya. Adam dan rizal sudah saling mengenal sejak mereka baru menginjak semester awal di perkuliahan.
Gosip yang beredar mengatakan bahwa keakraban mereka ini terjalin dikarenakan insiden telat serentak yang menimpa mereka dua setengah tahun yang lalu, yaitu pada saat hari pertama perkuliahan di mulai. Pasalnya pada saat telat mereka dipaksa keadaan untuk tidak dapat mengikuti kuliah dan Cuma bisa nangkring di luar kelas sampai sang dosen yang berada di dalam kelas menyelesaikan mata kuliahnya. Kemudian di mata kuliah yang kedua mereka baru bisa masuk..
"eh, Lo telat juga ya "
"Engga, gue cuma lagi nunggu busway ! Ya iya lah gue telat !"
"Hmm...nanti kalau busway nya udah datang kasih tau gue ya,  (sambil baca koran)"
"Buat apa"
"Buat ngirim lo ke panti pijat *haha"
Adam, pria yang berpostur tinggi dengan kulit sawo matang adalah sosok yang sangat bersemangat, di samping kegemarannya dengan dunia fotografi, akhir2 ini adam juga sangat menyukai  aktivitas membaca-baca  *mungkin ini adalah efek jadi mahasiswa bermasalah. Bacaan berupa artikel, koran, dan tulisan2 yang berjalan di bawah layar kaca televisi pun tidak pernah luput dari indra penglihatannya.
Sedangkan rizal, adalah pria berkulit putih dengan tinggi dan postur tubuh ideal yang agak kekar,  merupakan pria yang terkenal paling kritis dan tidak mau begitu saja tunduk pada setiap aturan yang di temuinya, ini bisa terlihat pada tingkahnya yang selalu membantah kebijakan dosen bila di rasanya sewenang wenang terhadap mahasiswa..
Dua pria ini adalah dua mahasiswa yang sangat tidak menyukai diam saat perkulian, saking tidak bisa diamnya mereka selalu melontarkan pertanyaan2 sulit yang terkadang membuat dosen jadi kebingungan untuk menjawabnya,
Seperti : “Buk saya mau tanya, berapa langkah yang kita perlukan untuk ngesot mulai dari padang menuju pariaman ?”
“ ngggg.......... &%$#&^##”
Dan diKarnakan kebiasaan tersebutlah setiap dosen yang masuk kedalam kelas selalu bisa hafal dengan nama dan wajah mereka berdua.
Hari ini adam dan rizal di undang untuk datang ke acara dies natalis-an sebuah sekolah tinggi kebidanan yang berada tidak jauh dari kampus mereka.
" hai Kenalin nama gue adam dan ini teman gue rizal, kami dari STIE"
*bersalaman
"Hm.. iya nama gue eni mahasiswi kampus ini..selamat datang gue ucapin buat kalian berdua, silahkan duduk di pelataran yang sudah di sediakan"
Kedatangan adam dan rizal ke kampus kebidanan ini di sambut baik oleh ketua panitia acara yang bernama eni
"Hadirin yang berbahagia, marilah sama-sama kita sambut penampilan selanjutnya dari peserta nomor urut 27 untuk menampilkan lagu yang akan di bawakannya"
Dari atas panggung terdengar suara host yang memanggil peserta lomba lagu minang yang kebetulan memang di adakan untuk memeriahkan acara dies natalis kampus kebidanan itu. Dan peserta yang di panggil pun naik ke atas panggung di iringi suara tepuk tangan yang  Otomatis membuat mata semua hadirin yg hadir jadi tertuju ke arah panggung dimana peserta yang di panggil itu unjuk kebolehan, tak terkecuali dengan apa  yang di lakukan oleh rizal.
Namun Beda halnya dengan mata adam yang sedari tadi tidak menoleh sedikit pun ke arah panggung tapi malah tertuju ke salah satu sudut yg berjarak sekitar 3 meter dari kiri panggung.
"Woowww... gila men cantik bener tuh cewek "
"Lu sarap ya, itu kan cowok !"
"Gue yang sarap atau lo yang tebese sih, ! gue nunjuknya lain eh lo liatnya entah kemana.. vufft..."
"Emang yg mana maksud lo ?"
"Itu boy, yg di sebelah eni"
"Itu kan emaknya ! "
"Bukan yg dikiri tapi yang di kanan !"
"Wuiihh.. iya.. lu bener boi"
Di tengah bunyi gaduh alunan suara musik yang memekakkan telingan adam dan rizal lebih memilih untuk memperhatikan cewek yang duduk tepat di samping eni sang ketua panitia acara.
Karena menyadari sedang di perhatikan oleh adam dan rizal, cewek yang duduk di sebelah eni itu pun menoleh ke arah adam dan rizal sembari memberikan senyuman manis yang sontak membuat kedua jones ini agak kaget.
"Eh, dia ngeliat kita boi"
"Lu bener, dia ngeliat ke sini !"
Dengan rasa senang yang tidak terbendung Adam dan rizal pun membalas senyuman dari cewek itu sembari melambaikan tangan seolah memberi isyarat salam perkenalan.
"Hadirin yang budimen, dengan telah diumumkannya pemenang lomba lagu minang tadi maka berakhir pula lah kebersamaan kita pada hari ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kehadirannya pada perayaan dies natalis kampus kami ini. Hadirin dan para peserta di perkenankan meninggalkan lapangan upacara.  Pasukan di bubarkan".
Tepat pada sore hari, Pembawa acara yang bertugas pada saat itu mengatakan bahwa acara dies natalis telah berakhir dan para hadirin pun di persilahkan meninggalkan tempat. Itu berarti tiba saatnya bagi adam dan rizal untuk bergegas pulang. Namun sebelum sempat sampai di gerbang kampus, adam dan rizal bertemu dengan cewek berkulit putih,  bermata coklat dengan tinggi 165 cm  yang duduk di samping eni tadi dan akhirnya mereka pun berkenalan.
"Hai, kamu cewek yang duduk di samping eni tadi kan ? Kenalin namaku adam / dan aku rizal"
*Adam dan rizal sama-sama menyodorkan tangan (bukan minta uang)
"Iya, nama aku retno..senang bisa berkenalan dengan kalian"
****
Tak terasa sudah seminggu berlalu setelah acara dies nataslis di kampus kebidanan itu, Adam dan Rizal pun kembali ke rutinitas yang biasa mereka jalankan (kuliah,nongkrong & bercerita ria seperti biasanya).
“malam Adam, lagii ngapain nih ?
udah makan belum ?
kalau belum makan dulu ya, nanti sakit loh,
kalau mau tidur cuci kaki dulu ya , muka nya juga dan jangan lupa baca doa”
Sebuah pesan singkat yang di kirim oleh retno melalui BBM membuat Adam sontak tak percaya bahwa gadis yang dikenalnya seminggu yang lalu itu tiba-tiba perhatian terhadapnya. Pasalnya semenjak seminggu yang lalu retno tidak pernah sedikit pun membalas pesan Adam dengan selalu berAlasan Paket BBM nya habis.
“Zal, gue ada kabar gembira”
“Gue udah tau kok... Kalau Kulit manggis ada ekstraknya”
“bukan, bukan itu !... Gue di BBM sama Retno zal  ”
“kemaren gue juga di BBM-in tuh sama Obama ,, tapi  ya gue biasa aja ”
“masalahnya isi pesannya retno itu loh zal, bikin gue ga bisa tidur semalaman. dia nanya-nanyain gue.. pokok nya perhatian gitu lah zal”
“hmmm.. lo yang sabar ya bro, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan”
“*^&(%(*&#%*#  * Adam Garuk-garuk kepala ”
Semenjak saat itu (sedari retno mulai BBM-in Adam) sampai dengan saat ini, mulai terjadi kedekatan antara Adam dan Retno dan tanpa di sadari oleh retno sendiri adam mulai menyukainya.
****

“Hai  .. Nanti sore kita nongkrong yuk ,, aku lagi bete banget nih hari ini”
Sabtu siang adalah hari yang paling mengagetkan bagi  Adam. pasalnya sebuah pesan broadcast yang di kirim via BBM oleh retno telah berhasil membuat jantungnya hampir copot dan jatuh ke lantai. Adam benar-benar sudah tidak sabar menunggu sore menjelang dan dia pun memutuskan untuk pergi kerumah rizal.
“Zal, nanti sore kita keluar yuk”
“pasti lo mau ketemuan sama retno kan ?”
“Ih kok lo tau sih ? dukun ya ?
“ gue bukun kalkun.. ya jelas gue tau lah, masalahnya  gue juga dapat pesan dari dia”
“yaudah lo buruan mandi gih, sekarang udah jam 4.. kita jangan sampai telat.”
Adam benar-benar senang tidak terkira bahkan saking senangnya dia sampai lupa melepas saepatu nya dan langsung naik ke atas tempat tiduer rizal..
“woooiii kamfret ! lo udah mengotori tempat tidur gue”
“ hehe,, gue lupa zal, sorry “
Saat rizal ke kamar mandi dan mempersiapkan diri untuk kemudian berangkat ke tempat nongkrong , adam hanya tidur-tiduran di dalam kamar berukuran 4X4 Meter  itu sembari menunggui sahabatnya itu selesai.
“kenapa lo senyum-senyum sendiri dari tadi”
“engga ada apa-apa kok”
“lo ngetawain penampilan gue ya?”
“ih ke ge-er-an banget sih lo”
Selang beberapa menit si rizal pun selesai mandi dan sudah sangat rapi sekali, kemudian jam dinding pun juga sudah menunjukan pukul 07.00 WIB, itu artinya mereka harus buru-buru cabut karna retno udah nungguin mereka di lokasi.
Sore itu cuaca sangatlah cerah, sepertinya cuaca tidak mau kalah cerah oleh sumringahnya raut wajah dua pria yang tengah kasmaran ini.
“Zal, gue boleh jujur ga sama lo”
“ Nah gitu dong, lagian gue juga lagi butuh duit nih”
“buset, gue ga bermaksud buat ngebayar hutang sarap”
“ nah trus apa dong ? selama ini kan elo rajanya ngeles kalau gue mau nagih utang :D “
“jujur ya, gue sedari awal kenal udah mendam perasaan sama retno zal,.. gue suka sama dia, tapi gue takut buat jujur sama dia”
“hmm,, gitu ya,.. kok lo ga bilang dari dulu sih... oke deh , nanti gue bakal bantuin lo buat bilang ke retno”
Tak terasa sudah 10 menit mereka berada di atas motor,.. itu tandanya mereka sudah hampir sampai di tempat tongkrongan.  Namun sepanjang perjalanan Adam terlihat begitu serius bicara tentang Retno kepada sahabatnya rizal. Pasalnya , semakin hari Adam semakin merasakan bahwa dia benar-benar telah jatuh cinta kepada Retno dan Adam benar-benar ingin mendapatkan hati Retno.
“Heiii,, Udah lama nunggu ya, Maaf kami agak telat, maklum motor yang kami bawa ga bisa ngebut”
“ hmmm.... iya gapapa kok, lagian aku juga baru nyampe disini”
“ oh ya kita minum apa ni ?”
“pesan 3 jus jeruk aja”
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 17.40 WIB.
Adam, Rizal dan Retno pun terlihat begitu menikmati suasana Sore yang begitu damai dan tenang, Pasalnya lokasi tempat mereka nongkrong ini adalah sebuah tempat yang begitu nyaman karna berada di tepi pantai. Mereka bertiga pun larut dalam canda dan obrolan-obrolan yang membuat segala rasa suntuk mereka menjadi hilang seketika.
“ oh iya teman-teman, berhubung udah sore dan sebentar lagi kita mau balik kerumah masing2, aku pengen ngomong sesuatu nih”
“emang mau ngomong apaan ? kok kayaknya penting amat?”
“hmm,, dan berhubung disini juga Ada Adam, aku mau kamu juga tahu dam, dan kalau bisa aku mau kamu jadi saksinya ”
“nggg.. gitu ya, yaudah cepetan ngomongnya”
“ ngg.. hee emm... Hari ini aku seneng banget karna udah bisa nongkrong sama kalian berdua,.. sumpah ini baru pertama kalinya aku bisa tertawa begitu lepas dan se akan semua beban pikiran ku hilang karna kehadiran kalian. Tapi ada satu hal yang ga kalah penting yang ingin aku sampai kan kepada kalian dan kepada dunia, tentang apa yang aku rasain terhadap seseorang yang udah membuat aku jatuh cinta.
Ngg.. he em.. Rizal, sebenarnya aku udah lama pengen mengatakan ini sama kamu, tapi aku merasa waktu nya belum ada yang tepat, dan aku selalu nunggu waktu yang tepat buat ngungkapin semua ini sama kamu. Aku rasa hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu itu, hari dimana aku ingin mengungkapkan apa yang udah aku rasain sama kamu selama ini, dan aku ingin Adam sahabatku yang juga sahabat mu menjadi saksi nya. aku suka sama kamu rizal, dan aku pengen kamu jadi pacar aku”
Bak ayam kelindes truk pengangkut pasir yang lagi ugal-ugalan karna sang sopir sedang mabuk, begitu lah kiranya yang juga terjadi pada hati adam. Di luar dugaan dan seolah Adam tidak percaya dengan apa yang akan di dengarnya dari mulut retno sang pujaan hatinya selama ini. Badan adam terasa seperti tiada bertulang dan layu umpama raflesia habis ngisep gajah. Adam benar-benar hancur sementara rizal hanya bisa terdiam dan tak dapat berucap sepatah katapun karna dia tahu betapa hancur hati sahabatnya yang melihat dan mendengar apa yang retno ungkapkan kepada dirinya. Setali tiga dolar dengan itu, cuaca pun seolah bergemuruh menirukan apa yang tengah terjadi pada hati adam . Hujan turun tiba-tiba dengan di awali oleh gemuruh petir yang membuat Adam, rizal dan Retno harus cepat-cepat pulang meninggalkan tempat tongkrongan itu
****
Di suatu malam yang begitu sepi Adam hanya merenung dan menatap keluar jendela setiap lalu lalang kendaraan yang melintas di depan rumahnya. semenjak kejadian sabtu sore itu adam terlihat begitu murung dan tidak bersemangat seperti biasanya.
“hei bro,  kenapa sih lo murung kayak begini ? ga kayak biasa nya,”
“ eh ternyata elo zal,, dari mana aja lo kok jarang keliatan dan ga mampir-mampir lagi kesini ? .. hmm,, gue tau pasti karna lo udah dapat pacar kali ya makanya udah jarang kesini”
“Pacar apaan,.. gue dua hari ini sibuk ngebantuin kakak gue jualan diwarung boi.. lagian siapa bilang sih gue udah punya pacar ?”
“ lah,, kemaren retno kan nembak lo ,”
“ kan gue belum nerima atau nolak dia dam”
Malam itu adam dan rizal larut dalam obrolan mengenai kejadian sabtu sore yang membuat adam seakan di pecundangi oleh keadaan. Rizal sangat mengerti dengan apa yang sedang di rasakan oleh sahabatnya itu. Pasalnya selama ini Adam lah yang selalu bercerita tentang kekagumannya terhadap retno.
****
Kamis siang Rizal mengirimkan pesan broadcast kepada retno dan adam. Rizal mengajak keduanya untuk nongkrong lagi di tempat yang mereka tongkrongi tempo hari.
“Rizal nya ada buk ?”
“ada tuh di kamar nya dam”
“eh zal, jadi gak nih kita ke tempat biasa”
“iya,, iya,,, ini gue juga udah siap-siap”
“Ayo kita berangkat”
Sore itu hari kembali cerah, dan tempat tongkrongan yang biasa mereka tongkrongi mendadak ramai karna kebetulan pada hari itu adalah hari libur. Adam dan rizal mengobrol dan bercanda-canda seperti biasa dengan sahabatnya rizal, seperti nya adam telah melupakan sakit hati yang dirasakannya pada kejadian sabtu sore itu. Namun beberapa saat kemudian dari kejauhan muncul sosok retno yang kali ini di temani oleh seorang cewek yang ternyata adalah temannya bernama rika.
“itu kan retno, kok dia tau sih kita disini”
“iya itu retno, gue juga nge-broadcast in pesan yang gue kirim ke lo tadi ke retno”
“kok lo ga bilang ke gue sih zal, gue udah ga mau ngeliat dia lagi”
“lo tenang aja dam, semua bakal baik-baik aja kok”
Meski Adam merasa kurang senang dan tidak suka dengan kehadiran retno pada sore yang cerah itu, Rizal meyakinkan sahabatnya itu untuk tidak khawatir dan tetap tenang walaupun retno kembali hadir di antara mereka. Adam terlihat begitu gelisah dan lebih banyak diam tidak seperti biasanya, sementara yang mendominasi obrolan saat itu hanyalah Rizal, Retno dan temannya retno yang bernama rika.
“Tumben nih, sore ini ga turun hujan”
“iya, mungkin awannya lagi malas kali buat nangis... hahaaha”
“oh iya, hari ini aku mau ngomong sesuatu sama kamu ret, dan aku pengen Adam dan Rika juga tahu hal ini”
“oke zal, silahkan ngomong”
“tapi kamu janji ya ret, ga bakal marah”
“Iya aku janji”
Di ujung senja tiba-tiba rizal mengambil alih pembicaraan sore itu, dia berkeinginan untuk mengatakan sesuatu kepada retno di hadapan sahabatnya adam dan juga di hadapan sahabat retno yaitu rika. Adam hanya bisa terdiam dan memberi senyuman tanda kesetujuannya kepada rizal. Namun dalam lubuk hatinya, adam sangat cemas dengan apa yang akan dia dengar kembali, dia takut kalau-kalau hatinya kembali hancur seperti kejadian tempo hari.
“nggg,, eh hemm.. retno hari ini aku pengen jujur sama kamu, sejak awal aku kenal sama kamu aku merasa cukup senang dan bahagia karna bisa kenal sama kamu. Tapi satu hal yang harus kamu tahu retno, aku senang padamu bukan karna aku mencintaimu. Aku senang hanya karna kau telah mau jadi bagian dari kami. Jadi maafkan aku karna tidak bisa menerimamu jadi pacarku. Dan hari ini aku minta padamu untuk jangan sekali-kali menanyakan ini lagi”
Tanpa di sangka-sangka Rizal mengatakan sesuatu yang di luar dugaan kepada retno, rizal menolak Retno karna memang Rizal tidak pernah mencintai retno. Air mata retno pun tak tertahankan lagi, dia menangis karna memang tidak menyangka hal ini akan di dapatkannya karna selama ini Retno beranggapan rizal juga mencintainya dan dia sudah yakin bahwa rizal akan menerimanya menjadi pacar.
****
“Gila lo zal, kok lo malah nolak retno sih padahal gue ngeliat dari wajahnya retno begitu ngarepin jawaban yang sebaliknya dari lo”
“wahai adam sahabat gue yang baik, energik dan penuh semangat,, gue bilangin ama lo ya, gue lebih rela ngeliat retno menangis dari pada gue harus melihat raut kesedihan dari wajah sahabat karib gue yaitu elo.. lagian si retno itu kan jadi bagian dari kita baru beberapa bulan yang lalu, dan gue kenal sama lo udah sejak lama dam,, dan gue ga pengen persahabatan kita ini jadi berantakan Cuma karna gue nerima retno”
“tapi kan retno jadi sakit hati zal”
“Udah, udah, gue ga mau dengar nama retno lagi ! “
Hari ini hari cuaca tak secerah biasanya, langit agak mendung dan agin yang berhembus sedikit lebih dingin menyebabkan siapa saja yang berada di bawah langit pariaman saat itu akan merasakan kedinginan yang menyengat kedalam kulit. Namun hal itu tidak dirasakan oleh dua sahabat karib yang tetap terlihat begitu menikmati suasana sore seperti tidak menggubris setiap terpaan angin yang menyapa mereka.
“eh zal, gimana nih tentang rencana kita ? kapan kita mulai bergerak ? “
“ kayaknya belum bisa sekarang deh dam, masalahnya mangga bu eka belum matang dan kalau pun kita menyatroni tu pohon sekarang gue takut di serang buk eka dan di teriaki warga”
“ wahahaha.. sialan,, maksud gue bukann rencana yang itu, tapi tentang bisnis yang kita mau rintis kemaren”
“hmmm,,, tentang yang itu toh, udah lo tenang aja, kita bakal bergerak kok, tapi belum sekarang karna ini kan udah mau UAS”.
“ aaaadddduucchh,, iya juga ya,, oh iya tugas akhir tentang Proposal bahasa Indonesia udah lo bikin belom ? trus satu lagi, kemaren kan kita di suruh buk veni buat bikin soal dan jawaban sendiri tentang materi MYOB dan harus dikumpulin besok , lo udah bikin blom ?”
“walah,, walah,,, Elo aja belum bikin apalagi gue dam !”
“Wahai Dunia fana, saksikanlah pertunjukan adegan pusing yang di peragakan dua Mahasiswa bermasalah ini....  #teriak

*wahahahahahahha.. *tertawa serempak

10 comments:

  1. keren gan..
    kunjungan baliknya ya www.bankcurhat.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mksih gan..
      Sekalian di follow aja gan.. biar ane follow back blog ente.

      Delete
  2. Bro setau gw kalo dialog langsung ga usah di italic. kalimat yang di italic bisanya istilah asing atau sebuah gumanan (ngomong dalem hati). saran aja sih
    gw suka nih dialog yan ini
    "eh, Lo telat juga ya "
    "Engga, gue cuma lagi nunggu busway ! Ya iya lah gue telat !"
    bikin perut gw sakit wkwkwkwk....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke oke bang.. saya paham,
      Mungkin ini efek dari newbie :D
      Saya masih perlu belajar banyak..
      Ini pengalaman pribadi.. haha
      Mksh saran & kunjungannya bang.

      Delete
  3. ceritanya keren banget,,salut deh sama rizal dia lebih memprioritaskan sahabatnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. mkasih ya.
      Ini cerita pengalaman pribadi saya.. :D

      Mksh atas kunjungannya.. :)

      Delete
  4. Keren ceritanya, lucu juga! Hahahaa....
    Pinter ngarang , yak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... mkasih nurliana udah mau mampir di blog saya..
      Itu adalah tulisan hasil belajar2 aja :v

      Delete
  5. "Buk saya mau tanya, berapa langkah yang kita perlukan untuk ngesot mulai dari padang menuju pariaman ?” Kocaak. Segitu-gitu amat yak jadi mahasiswa. Hahaha. Anyway, salam kenal ya mas ilham. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu lah sebabnya setiap dosen yang masuk bisa hapal sama wajah Adam dan Rizal :v
      ya walau pun setiap nge cek IP slalu di bawah 3.. haha
      salam kenal kembali Sist Deva :)

      Delete