Teruntuk kau yang pernah jadi mentari di masa silamku.

Ketahuilah,
Dulu Dalam nafasku pernah mengalir rindu untukmu,
Dalam darahku ada senyawa harap dan cinta kepadamu.
Dan Dulu hal-hal yg demikian begitu kuat mengalir dalam nadiku.
Sebelum dia datang merebut kau dari pelukku,
Menebas pangkal nadi terpenting dalam tubuhku,
Oleh Karena dia kau anggap lebih baik daripadaku.
Sampai lah hati kau lambaikan tangan meninggalkanku.
Kini,,,Percayalah,
Senyawa itu tak pernah kuhapus,
Biarlah aku tetap merindu,  tetap berharap dan tetap mencintaimu.
Bagiku tiada yang perlu aku sesalkan,
Karna cinta ini sangatlah tulus terhadapmu.
Aku sadar, " Seberapa pun Perak diSepuh. Tetap lah tak mungkin kalahkan emas. Sekiranya aku lah si perak itu."
by @ilhamabdii

1 comment: