Teruntuk kau yang kusebut "Permataku"

Aku selalu bermimpi dan bercita-cita untuk dapat berolehmu. Sosok indah yg dengan hanya memandangmu saja aku dapat merasakan separuh kebahagian di atas dunia. Sosok anggun yang bilamana ku tatap kamu, maka mengalirlah embun sejuk dalam jiwaku yang mulai gersang dan mengering. Dan sosok bidadari yang bilamana kusebut namamu maka bergetarlah seluruh hatiku.

Mungkin kau tiada pernah menyadari keberadaanku yg senantiasa menjadikanmu buah bibir dihadapan mereka sejawatku. Yang menjadikanmu oase ditengah kering dan meradang nya duniaku. Dan yg senantiasa bermunajat atas nama cinta yang diturunkan-Nya kepadaku.

Kau Permataku. Meski mungkin aku hanyalah batu biasa di dasar sungai yg sedang keruh.
Kau mawar indahku. Yang meski berduri sangat tajam, tiada pernah berkurang niatku untuk dapat berolehmu.
Kau juga kemustahilan bagiku. Yg bilamana ku inginkan kamu adalah sama halnya dengan merebut hak orang lain.

Permataku. Ini adalah ungkapan kegalauanku semenjak aku menemukan sosok bidadari sepertimu. Ini adalah separuh dari sekian banyak yang ingin aku tumpahkan sebagai wujud pengakuanku kepadamu.
Bagaimana mungkin aku menipu diriku sendiri dengan berpura-pura acuh padahal aku memperhatikanmu dari jauh.? dan bagaimana mungkin aku mendustai diriku sendiri yang senantiasa menyebut-nyebut kamu dalam setiap lamunanku.

Engkau adalah cita-citaku. meski nyatanya kau adalah kemustahilanku.
Kau adalah mimpi terbesarku. Meski untuk dapat bersamamu adalah benar-benar memang mimpi belaka.
Kau adalah apa yang selalu aku tulis, meski sebenarnya aku hanyalah apa yang tidak pernah sudi kau baca.

Selasa, 15-12-2015 (Ilham Abdi)

2 comments:

  1. "Aku selalu bermimpi dan bercita-cita untuk dapat berolehmu"

    Berolehmu itu aoa ya?

    ReplyDelete